REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Muhammad Hasbi mengatakan, orang tua memiliki peran yang besar untuk anak dalam pelaksanaan pembelajaran. Baik itu pembelajaran secara daring atau tatap muka.
"Butuh kerja sama antara guru dan orang tua. Karena itu juga, kami berupaya meningkatkan kompetensi pedagogik gurunya dengan memberikan materi-materi yang dapat diajarkan secara daring, atau kunjungan dalam waktu yang singkat," kata Hasbi, dalam telekonferensi, Rabu (14/7).
Menurut Hasbi, mengefektifkan peran orang tua menjadi penting. Oleh karenanya, perlu juga melakukan edukasi terhadap orang tua agar dapat bekerja sama dengan guru dalam melaksanakan pembelajaran baik jarak jauh maupun tatap muka.
Hal senada diungkapkan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTK Dikmensus) Yaswardi. Ia berpendapat, keberadaan orang tua memiliki arti strategis terkait suksesnya pelaksanaan pembelajaran tahun ajaran baru 2021/2022.
"Keberadaan orang tua harus dimaksimalkan sekolah. Yang harus dilakukan adalah bagaimana membangun komunikasi sehingga aktivitas pembelajaran jarak jauh tetap di bawah kendali bersama, sekolah, orang tua dan masyarakat," kata Yaswardi.
Ia mengatakan, kolaborasi adalah kata kunci yang harus dipegang untuk melakukan pembelajaran di tahun ajaran baru ini. Yaswardi menilai, poin tentang kolaborasi dan kerja sama harus dibesarkan dan terus dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan.
"Tidak cukup orang tua kandung, tapi orang dewasa yang ada di lingkungan anak harus memberikan perhatian bersama," kata dia lagi.
Inas Widyanuratikah