Sabtu 17 Jul 2021 05:37 WIB

Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Darurat APEC Bahas Pandemi

Pertemuan APEC fokus membahas strategi pemulihan kondisi perekonomian akibat Covid.

Rep: Fergi Nadira Bach/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi
Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pertemuan virtual khusus para pemimpin Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) pada Jumat (16/07). Pertemuan darurat ini memfokuskan membahas strategi pemulihan kondisi perekonomian yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"KTT informal leaders retreat baru saja selesai diselenggarakan, di mana Presiden Republik Indonesia hadir. KTT APEC kali ini menghasilkan APEC Economic Leaders Statement Overcoming Covid-19 and Accelerating Economic Recovery," ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual setelah mendampingi presiden pada KTT tersebut, Jumat (17/7).

Baca Juga

Menlu Retno mengatakan, beberapa hal penting yang terdapat dalam dokumen yang dihasilkan antara lain yakni kerja sama untuk mendorong akses yang berkeadilan dan merata ke vaksin Covid 19. Selain itu, KTT APEC tambahan menyoal pemulihan ekonomi menghasilkan pernyataan bahwa pentingnya pembukaan lapangan kerja baru, dan pemulihan ekonomi inklusif, reformasi struktural untuk mendukung adaptasi kerja, pekerja dan pelaku bisnis termasuk lewat transformasi digital, dan perdagangan investasi serta integrasi ekonomi kawasan untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Pandemi dan diplomasi vaksin telah terbukti menjadi masalah di antara 21 negara anggota dan pertemuan ini memiliki tujuan utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Pasifik. Masalah akses vaksin bagi semua negara mendapatkan perhatian dari Managing Director IMF dan Eksekutif Director of health Emergency Program WHO.

"Do it together serta time of solidarity ditekankan oleh kedua pembicara tersebut," kata Retno.

Selain itu, Retno menjelaskan bahwa APEC sejauh ini telah menyepakati sejumlah komitmen terkait penanganan pandemi dan percepatan pemulihan ekonomi. Di antaranya yaitu deklarasi untuk memfasilitasi pergerakan barang esensial di masa pandemi yang dikeluarkan pada 2020.

"APEC juga mengeluarkan pernyataan bersama untuk memfasilitasi sektor jasa yang mendukung pergerakan barang esensial yang dikeluarkan pada tahun ini," ujar Menlu Retno.

Selain itu APEC juga mengeluarkan pernyataan bersama untuk mempercepat WTO Trade Facilitation Agreement untuk mendukung kelancaran rantai pasok vaksin covid-19 dan barang terkait lainnya yang dikeluarkan pada tahun ini. APEC mengakui situasi dunia masih penuh dengan tantangan, baik dari sisi kesehatan maupun dari sisi ekonomi.  Setelah tahun lalu mengalami pertumbuhan yang minus maka proyeksi pertumbuhan dunia untuk 2021 diperkirakan 6 persen, namun pertumbuhan tersebut tentunya akan dipengaruhi situasi pandemi ke depan.

APEC merupakan forum kerja sama ekonomi di kawasan Asia Pasifik yang dibentuk pada 1989 dan beranggotakan 21 ekonomi, termasuk Indonesia. Pertemuan APEC biasanya dilakukan setiap tahun yang dilakukan bisanya pada November, namun karena situasi mendesak, pertemuan tambahan diadakan virtual dan dipimpin oleh Perdana Menteri New Zaeland Jacinda Ardern selaku ketua APEC tahun ini.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement