Sabtu 17 Jul 2021 12:51 WIB

Pakar Dorong 1 Juta Testing dan Tracing per Hari

Pakar dari IAKMI menilai perlu mendorong testing untuk mengejar laju penularan Covid

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas kesehatan melakukan tes swab antigen COVID-19 terhadap penumpang kapal yang baru tiba dari Pulau Sabang di Posko Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mendorong pemerintah agar lebih aktif dalam melakukan tes dan pelacakan atau testing dan tracing Covid-19. Setidaknya adalah satu juta spesimen setiap harinya.
Foto: ANTARA/AMPELSA
Petugas kesehatan melakukan tes swab antigen COVID-19 terhadap penumpang kapal yang baru tiba dari Pulau Sabang di Posko Pengetatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh. Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mendorong pemerintah agar lebih aktif dalam melakukan tes dan pelacakan atau testing dan tracing Covid-19. Setidaknya adalah satu juta spesimen setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra mendorong pemerintah agar lebih aktif dalam melakukan tes dan pelacakan atau testing dan tracing Covid-19. Setidaknya adalah satu juta spesimen setiap harinya.

"Paling tidak kami berharap satu juta spesimen per hari, sekarang kan masih di 200 ribu, 250 ribu, itu masih jauh sekali. Kalau kita tidak mampu mengikuti kapasitas testing ini, berarti kita tidak mampu mengikuti laju kecepatan penularan," ujar Hermawan dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (17/7).

Testing dan tracing, kata Hermawan, bertujuan untuk menyusun dan melaksanakan mitigasi risiko. Dengan begitu, pemerintah dapat mengeluarkan kebijakan penanganan pandemi yang sesuai dengan kondisi Covid-19 di masyarakat.

"Kedua adalah penyelamatan jiwa, dengan testing kita dapat mendeteksi orang, menangani, menyelamatkan, dan menghindari kematian," ujar Hermawan.