Sabtu 17 Jul 2021 14:51 WIB

Kenaikan Kasus Covid-19 Juga Disumbang Naiknya Testing

Naiknya testing Covid-19 dinilai penting untuk Mitigasi Risiko

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.Menurutnya, kenaikan angka kasus itu merupakan salah satu dampak dari usaha pemerintah menaikkan angka testing harian.
Foto: DOk BNPB
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 sekaligus Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (Dirjen P2P) Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi.Menurutnya, kenaikan angka kasus itu merupakan salah satu dampak dari usaha pemerintah menaikkan angka testing harian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Kamis (15/7) menembus angka 56.757, meningkat dibanding sehari sebelumnya 54.517 kasus. Sementara jumlah kasus pada Jumat (16/7), mencapai 54 ribu orang positif.

Menurut Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, mayoritas penularan terjadi di Pulau Jawa. “Kalau kita lihat dari 34 provinsi, kenaikan kasus terjadi di 13 provinsi. Memang yang 11 provinsi itu menurun, yang lain cenderung angkanya lebih sama dengan 1 hari sebelumnya,” ujar Nadia di Jakarta, Sabtu (17/6).

Menurutnya, kenaikan angka kasus itu merupakan salah satu dampak dari usaha pemerintah menaikkan angka testing harian. Nadia mengatakan, jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, positivity rate yang menurun sejalan dengan jumlah kenaikan testing.

"Jumlah orang yang dilakukan tes sudah sampai 182 ribu orang. Di sisi lain tentunya dilihat kasus sembuh sebanyak 19 ribu. Ini juga naik dibandingkan sehari sebelumnya,” ujar Nadia.

Nadia juga menjelaskan, jika dilihat jumlah kasus yang ditemukan, hampir tiga sampai empat kali lipat dibandingkan puncak kasus yang ditemukan pada Desember 2020 dan Januari 2021 lalu. Artinya, saat ini jumlah testing memang ditingkatkan.

“Saat ini dengan kombinasi pemeriksaan menggunakan PCR dan rapid antigen, kita bertujuan agar dapat segera menemukan orang sakit supaya kemudian bisa dipisahkan dari orang yang sehat, sehingga tidak ada penularan lagi pada orang disekitarnya,” ujarnya.

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI), Hermawan Saputra menilai wajar terjadi peningkatan angka positif. Hal iti seiring dengan dilakukannya peningkatan testing dan kapasitas testing memang harus terus ditingkatkan.

“Jadi sekarang kasus aktif kita berdasarkan data ada 480 ribu lebih dan kasus suspectnya lebih dari 200 ribu. Jadi kurang lebih ada 680 ribu yang jumlahnya probable to case sebenarnya," kata Hermawan.

Oleh karena itu, kata dia, memang target pemerintah untuk testing harus terus ditingkatkan. "Dan bahkan sebenarnya idealnya 900 ribu sampai satu juta testing per hari. Namun demikian memang setuju upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini sudah luar biasa. Ada perkembangan dan progress dari hari ke hari,” ujar Hermawan.

Dia menjelaskan, peningkatan angka testing akan menyebabkan temuan banyak kasus positif Covid-19, tetapi hal itu penting dan harus dilakukan. “Jangan khawatir jika didapatkan angka kenaikan yang tiap hari memecahkan rekor. Kenaikan kasus akibat dari angka testing tinggi ini sebenarnya bagus untuk mitigasi risiko agar kita bisa memiliki perencanaan yang lebih baik untuk mempercepat penanganan dan menghindari kematian yang lebih besar,” kata Hermawan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement