Selasa 20 Jul 2021 23:57 WIB

Kembali Positif Covid, Bupati Karawang Harus Jalani Isoman

Bupati Karawang terpapar Covid-19 kembali diduga tertular dari salah satu keluarganya

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Cellica Nurrachadiana harus menjalani isolasi mandiri (isoman) karena kembali terpapar Covid-19 setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada Maret 2020. Bupati mengaku terpapar Covid-19 setelah kontak erat dengan keluarganya yang positif Covid-19.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Cellica Nurrachadiana harus menjalani isolasi mandiri (isoman) karena kembali terpapar Covid-19 setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada Maret 2020. Bupati mengaku terpapar Covid-19 setelah kontak erat dengan keluarganya yang positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana harus menjalani isolasi mandiri (isoman) karena kembali terpapar Covid-19 setelah sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 pada Maret 2020. Bupati mengaku terpapar Covid-19 setelah kontak erat dengan keluarganya yang positif Covid-19.

"Saya positif untuk yang kedua kali setelah tes swab pada 14 Juli 2021," katanya di Karawang, Selasa (20/7).

Ia berinisiatif untuk menjalani tes swab, karena saat itu merasa sakit flu. Namun Cellica menyatakan, saat ini dirinya sudah merasa sehat setelah menjalani isolasi mandiri selama enam hari.

Ia mengingatkan warga untuk tetap mentaati protokol kesehatan dan membatasi mobilitas karena varian Delta yang mudah menular sudah masuk wilayah Karawang. Sementara itu, sesuai data Dinas Kesehatan setempat, hingga Selasa ini kasus positif Covid-19 di Karawang masih cukup tinggi.

Data mencatat hingga kini jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 37.152 kasus atau bertambah 380 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Dari jumlah kumulatif itu, rinciannya adalah 1.436 orang meninggal dunia atau terjadi penambahan 17 orang.

Kemudian jumlah pasien yang sembuh bertambah 477 orang, sehingga jumlahnya menjadi 30.154 orang. Sementara warga yang menjalani isolasi mandiri tercatat 4.635 orang atau berkurang 121 orang dan yang masih dirawat hari ini bertambah tujuh orang atau jumlahnya menjadi 927 orang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement