Kamis 22 Jul 2021 14:46 WIB

WNA di Bali yang Tolak Isolasi Mandiri Akhirnya Dideportasi

WNA tersebut sempat bertemu banyak orang tanpa mengenakan masker.

Anggota Polisi menindak warga negara asing (WNA) yang tidak menggunakan masker saat operasi yustisi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan wisata Canggu, Badung, Bali, Senin (19/7/2021). Operasi yustisi yang digelar di kawasan pariwisata tersebut untuk mendisiplinkan masyarakat dan WNA agar mentaati peraturan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker saat beraktivitas selama PPKM Darurat sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Anggota Polisi menindak warga negara asing (WNA) yang tidak menggunakan masker saat operasi yustisi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di kawasan wisata Canggu, Badung, Bali, Senin (19/7/2021). Operasi yustisi yang digelar di kawasan pariwisata tersebut untuk mendisiplinkan masyarakat dan WNA agar mentaati peraturan protokol kesehatan khususnya penggunaan masker saat beraktivitas selama PPKM Darurat sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR  -- Petugas Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, Bali mendeportasi warga negara asing asal Rusia bernama Anzhelika Naumenok. WNA tersebut sempat viral seteah menolak melakukan isolasi mandiri meski sudah dinyatakan positif Covid-19."Yang bersangkutan telah negatif Covid-19 saat dideportasi setelah sebelumnya dijemput paksa petugas untuk isolasi hingga dinyatakan negatif Covid-19," kata Kepala Kantor Kemenkum HAM Bali Jamaruli Manihuruk dalam keterangan persnya yang diterima di Denpasar, Bali, Rabu malam.

Ia mengatakan sesuai dengan Surat Rekomendasi Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Bali Nomor: 180/7289/SET/SATPOL.PP dan hasil pemeriksaan oleh petugas Imigrasi Ngurah Rai yang bersangkutan dikenakan tindakan administrasi keimigrasian yaitu dideportasi dari wilayah Indonesia sesuai dengan Pasal 75 Undang-Undang No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

Baca Juga

Selanjutnya, petugas mendeportasi Anzhelika Naumenok pada hari Rabu, 21 Juli 2021 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan menggunakan maskapai Citilink QG-691 pukul 14.40 Wita dan selanjutnya dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Moscow, Rusia dengan penerbangan Turkish Airlines pada pukul 21.05 WIB.

Sebelumnya, pada 4 Juli 2021 lalu Anzhelika Naumenok dinyatakan positif Covid-19, sesuai hasil tes usap PCR yang dilakukan di Rumah Sakit Universitas Udayana, Jimbaran, Badung, Bali.Lalu, saat itu WN Rusia ini menolak untuk melaksanakan isolasi mandiri dan dengan sengaja tetap melakukan aktivitas, bertemu dengan banyak orang tanpa menggunakan masker. Hal tersebut secara nyata telah melanggar protokol kesehatan sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 10 Tahun 2021.

Atas pelanggaran itu, Satpol PP Kabupaten Badung menjemput yang bersangkutan secara paksa dan ditempatkan di Hotel Ibis, Kuta untuk menjalani isolasi mandiri, sedangkan paspornya ditahan di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai.

Setelah menjalani isolasi mandiri yang bersangkutan dinyatakan negatif Covid-19 sesuai hasil test swab PCR yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan UPTD, Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Bali.

Kemudian pada 15 Juli 2021, Pukul 10.00 WITA Petugas Satpol PP Provinsi Bali dan Satpol PP Kabupaten Badung mengantarkan yang bersangkutan menghadap ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai untuk dilakukan pemeriksaan. Setelah melalui proses pemeriksaan WNA asal Rusia itu diketahui datang ke Indonesia pada Februari Tahun 2020 dengan izin tinggal kunjungan berlaku hingga 10 Juli 2021 dan telah memiliki e-Visa yang berlaku hingga 6 Agustus 2021.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement