REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jajaran Polrestabes Bandung mengamankan empat orang pemuda yang hendak melakukan aksi demonstrasi di Balai Kota Bandung, Jumat (23/7) pagi, salah satu diantaranya merupakan anak dibawah umur. Usai dilakukan pemeriksaan, mereka didapati membawa senjata api (senpi) dan obat-obatan jenis tramadol.
"Tadi pagi kita melakukan patroli dan pengamanan, kita tangkap sekelompok orang yang akan demo empat orang didapati senpi, obat-obatan dan alat besi," ujar Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya di Mapolrestabes Bandung, Jumat (23/7).
Ulung mengatakan, para pendemo yang hendak melakukan aksi datang sedikit demi sedikit dan terlebih dahulu dilakukan pengecekan terhadap mereka oleh petugas yang sedang berpatroli. Saat diperiksa, didapati membawa senjata api dan tramadol. Petugas Satres Narkoba sedang melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada pemuda yang membawa obat keras.
Ulung mengatakan keempat orang tersebut saat ini masih berstatus sebagai terperiksa dan masih dilakukan pendalaman terkait kepemilikan senjata api dan obat-obatan tersebut. Pihaknya juga menegaskan aksi kemarin bukan berasal dari kalangan pedagang atau ojek online.
"Mereka mengerti (pedagang dan ojol) itu sudah ditunggangi," katanya.
Sehingga mereka tidak mengikuti aksi tersebut dan pihaknya masih mendalami dan memeriksa keterkaitan pendemo dengan anarko. Ia melanjutkan, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh sekelompok massa tersebut berlangsung sejak Rabu (21/7) hingga Jumat (23/7). Namun, pada hari ini aksi demonstrasi yang akan dilakukan tidak jadi berlangsung.
"Alhamdulilah hari ini tidak jadi demo di Kota Bandung sehingga Kota Bandung aman dan kondusif," katanya.
Ia mengatakan seruan aksi demonstrasi dilakukan sekelompok massa tersebut melalui media sosial dengan provokasi. "Kami menyampaikan jangan terprovokasi isu di media sosial demo tidak jelas," ujarnya.
Ulung mengatakan, unjuk rasa yang diadakan ingin membuat Kota Bandung tidak kondusif dan kacau sebab beberapa pendemo yang ditangkap membawa bom molotov dan senjata api.
Ulung mengatakan sebanyak 167 pendemo yang sebelumnya diamankan dan diperiksa, sebanyak 7 orang dinyatakan positif Covid-19 dan 6 orang lainnya didapati membawa bom molotov. Ia mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dengan isu menolak PPKM padahal ingin merusak.
Terkait dengan rencana aksi nasional Sabtu (24/7) besok, ia mengatakan belum terdapat izin yang dikeluarkan untuk aksi. Pihaknya mempersilahkan bagi yang hendak aksi namun diarahkan tidak mengajak massa yang berpotensi berkerumun.