Senin 26 Jul 2021 06:34 WIB

Dewan Kritik Tugu Pamulang tidak Jadi Dibongkar

Desain Tugu Pamulang sempat jadi olok-olok warganet, dan tak kunjung dibongkar.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Tugu Pamulang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mendapat olok-olok dari warganet.
Foto: Republika/Eva Rianti
Tugu Pamulang di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mendapat olok-olok dari warganet.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pemerintah Provinsi Banten sempat mewacanakan akan membongkar Tugu Pamulang yang berada di bundaran Jalan Siliwangi, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten sejak April 2021.

Wacana itu menyusul polemik yang bermunculan di media sosial (medsos) yang mengolok-olok bentuk tugu, karena berbeda jauh dengan desainnya. Warganet pun menganggap pembangunan Tugu Pamulang tidak jelas dan hanya menghambur-hamburkan uang.

Hanya saja, pembongkaran itu hingga kini, belum dilakukan sama sekali. Pantauan Republika pada Ahad (25/7), Tugu Pamulang berdesain tiang-tiang melingkar dan kubah di bagian atas yang berwarna kusam masih menjadi pemandangan sehari-hari warga yang melintas di Jalan Siliwangi. Tugu tersebut dibatasi dengan seng berwarna abu-abu setinggi kira-kira dua meter di bagian kakinya.

Anggota DPRD Provinsi Banten Dapil Kota Tangerang Selatan Komisi II, Maretta Dian Arthanti mengkritik ketidakjelasan nasib tugu yang digadang-gadang menjadi ikon Kota Tangsel tersebut. Dia menilai, kurangnya koordinasi antara Pemprov Banten dan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel terkait infrastruktur tersebut.

"Saya menyayangkan pembangunan Tugu Pamulang, tampaknya kurang ada koordinasi provinsi dengan Tangsel. Buktinya, ya itu Tugu Pamulang terlunta-lunta sampai sekarang, masih kurang membanggakan," kata Maretta kepada Republika di Kota Tangsel, Ahad (25/7).

Menanggapi wacana pembongkaran, Maretta berpendapat lebih baik pembangunan Tugu Pamulang dilanjutkan. Pasalnya, tidak sedikit biaya yang dikeluarkan untuk membangun tugu tersebut. Menurut informasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten, Tugu Pamulang menggunakan anggaran yang tersedia pada 2017 sekitar Rp 300 juta, dan mulai dibangun pada 2018.

Politikus PSI tersebut mendorong Pemprov Banten untuk bisa melanjutkan proses pembangunannya saat pandemi Covid-19 nantinya melandai. "Kalau kita melihat progresnya sebenarnya apa yang menjadi desain awal itu tidak sia-sia karena kan duit sudah dikeluarkan. Itu kan bisa disempurnakan lagi saja desainnya, jangan sampai mubazir," tutur Maretta.

Sementara itu, hingga berita ini dibuat, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Tranggono belum menanggapi permintaan wawancara terkait kelanjutan pembangunan Tugu Pamulang.

Sebelumnya, Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy memerintahkan Dinas PUPR Banten untuk membongkar Tugu Pamulang usai menuai kritikan publik lantaran bentuknya berbeda dengan rancangan desainnya. "Saya sudah perintahkan bongkar, daripada jadi permasalahan di masyarakat. Bongkar dulu, nanti kalau anggaran sudah siap, baru kita bangun," ujar Andika, Kamis (15/4).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement