Senin 26 Jul 2021 08:18 WIB

Studi Ungkap Banyak Pasien Covid-19 Alami Komplikasi

Komplikasi dari Covid-19 memengaruhi hampir semua kelompok yang dirawat di RS.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas menyiapkan peralatan medis untuk pasien Covid-19 di RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). Komplikasi yang berkaitan dengan kerusakan pembuluh darah, ginjal, mata, otak, kulit, jantung, dan organ gastrointestinal dapat terjadi akibat Covid-19 yang parah.
Foto:

Thomas Drake, rekan penulis studi dari University of Edinburgh, Inggris mengatakan, komplikasi dari Covid-19 memengaruhi hampir semua kelompok yang dirawat di rumah sakit dengan penyakit parah. Meski orang di atas 50 tahun berada pada risiko tertinggi untuk mengalami komplikasi, orang di bawah usia 50 tahun juga sangat mungkin untuk mengalami komplikasi.

Komplikasi serupa juga terjadi diantara kelompok ras dan etnis kulit putih, Asia Timur, dan Asia Selatan. Namun, tingkat komplikasi tertinggi pada pasien kulit hitam adalah 58 persen dibandingkan pasien kulit putih dengan 49 persen.

Masalah ginjal, pernapasan, dan komplikasi sistemik dilaporkan adalah di antara kondisi paling sering terjadi. Namun, pasien juga mengalami komplikasi kardiovaskular, hati atau gastrointestinal, dan neurologis.

Pasien dengan komplikasi 2,4 kali lebih mungkin memiliki peningkatan risiko perawatan diri yang lebih buruk setelah pulang, dengan komplikasi neurologis paling kuat terkait dengan hasil fungsional terburuk. Pada penderita dengan komplikasi, sekitar 27 persen mengalami penurunan kemampuan untuk dapat merawat diri sendiri.

Lebih lanjut, Drake mengatakan, sejumlah besar pasien Covid-19 akan mengalami komplikasi. Oleh karena itu, perlu dipastikan sistem perawatan kesehatan memiliki sumber daya yang cukup untuk merawat pasien dan memantau komplikasi mereka dalam jangka panjang

"Kami tidak tahu apakah komplikasi ini menjadi lebih baik atau apakah mereka menyebabkan masalah jangka panjang," ujar Drake.

Drake mengungkapkan, saat ini peneliti memantau orang-orang untuk mencoba dan mencari tahu tentang komplikasi bagi pasien dan masyarakat ke depan dalam jangka panjang.

Sementara itu, Shahyar Yadegar, spesialis pengobatan perawatan kritis, ahli paru, dan direktur medis unit perawatan intensif (ICU) di Pusat Medis Providence Cedars-Sinai Tarzana di Tarzana mengatakan, lebih dari 80 ribu pasien dilibatkan dalam penelitian ini, yang membantu memberikan pandangan yang lebih representatif tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam populasi.

Hanya saja, data dikumpulkan pada hari-hari awal pandemi tidak mencerminkan penyebaran varian yang muncul sejak itu. Data terbaru melaporkan bahwa varian bahkan lebih parah daripada strain asli yang dipelajari dalam artikel tersebut. Karena itu, Yadegar mengatakan bahwa kemungkinan saat ini adalah bahwa komplikasi dari varian SARS-CoV-2 bahkan lebih parah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement