REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Palang Merah Indonesia (PMI) membangun selter isolasi mandiri berbasis komunitas di permukiman padat DKI Jakarta untuk warga terpapar Covid-19 bergejala ringan hingga tanpa gejala.
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said mengatakan selter akan dikelola bersama dengan pengurus RT/RW setempat. Direncanakan, percontohannya berada di tiga titik yaitu di Jalan Gatot Subroto Kavling 97 RW4 Mampang Prapatan (Jakarta Selatan), Jalan RW2 Setu, Cipayung (Jakarta Timur) dan selter Lintas Raya Terpadu (LRT) Kelapa Gading (Jakarta Utara).
"Pada setiap selteritu, kami tidak hanya mendirikan fisiknya, tapi juga melakukan edukasi terhadap masyarakat bagaimana menjalankan isolasi mandiri," ujar Sudirman saat ditemui di Kampus Universitas Paramadina, Jakarta Selatan, Senin (26/7).
Sudirman mengatakan basis pelaksanaan isolasi terkendali adalah komunitas masyarakat yang terdekat dari tempat isolasi tersebut sehingga ujung tombak sistem isolasi terkendali semuanya melibatkan masyarakat setempat, sedangkan pemantauan kesehatannya akan melibatkan Puskesmas setempat.
"Sistem isolasinya, jadi mulai dari pendataan itu teman-teman dari RT, ada Satgas Covid-19 di tingkat RT/RW, dia yang mendata orangnya. Terus kemudian, kalau nanti tenda isolasi sudah berdiri, nanti dikoordinir oleh dua petugas, satu dari RT/RW dan satu dari PMI setempat, dia yang akan mendata siapa yang bisa masuk ke sini," katanya.
Tujuannya dibangunnya selter isolasi terkendali tersebut ialah untuk mengurangi klaster keluarga dan beban rumah sakit dalam menampung pasien Covid-19. Sudirman mengatakan pihaknya memilih tempat isolasi yang areanya cukup luas, kemudian aksesnya mudah dijangkau dan dekat dengan permukiman warga.
Sudirman tampak meninjau langsung lokasi isolasi mandiri di halaman Kampus Universitas Paramadina sekitar pukul 11.40 WIB. Rencananya, di lokasi tersebut akan didirikan dua buah tenda yang kapasitasnya dapat menampung hingga 24 orang. Selanjutnya di RW2 Setu, Cipayung, Jakarta Timur ada tiga tenda yang berdiri di atas lahan Universitas Paramadina tersebut yang dapat menampung hingga 36 orang.
Terakhir, di Selter LRT Kelapa Gading tidak memakai tenda tapi memanfaatkan ruangan kantor dengan daya tampung hingga 25 orang dan bisa menampung keluarga.