Selasa 27 Jul 2021 18:50 WIB

Usia Belum 40, Penolak Vaksin Alami Gejala Berat Lalu Wafat

Pria Inggris sempat berharap bisa memutar ulang waktu untuk mendapatkan vaksin Covid.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Matthew Keenan, warga Inggris yang berprofesi pelatih sepakbola, menyesal tidak divaksinasi. Pria berusia 34 tahun itu kini berjuang melawan Covid-19 di rumah sakit.
Foto: Tangkapan layar
Matthew Keenan, warga Inggris yang berprofesi pelatih sepakbola, menyesal tidak divaksinasi. Pria berusia 34 tahun itu kini berjuang melawan Covid-19 di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang pria di Inggris bernama Mathhew Keenan meninggal setelah terinfeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Di saat-saat terakhir, ia mengatakan seandainya dapat memutar kembali waktu, agar bisa mendapatkan vaksin.

Keenan selama ini dikenal sebagai sosok yang skeptis terhadap vaksin. Ia meragukan kemanjuran vaksin Covid-19 dan menolak untuk mendapatkannya, meski tidak ada kondisi yang menghalanginya.

Baca Juga

Hingga kemudian, Keenan terinfeksi SARS-CoV-2, virus corona jenis baru penyebab Covid-19. Ia dirawat di rumah sakit pada awal Juli.

Pria berusia 34 tahun itu juga sempat mengalami koma karena gejala Covid-19 yang parah dideritanya. Selang beberapa pekan setelahnya, Keenan meninggal dunia.

Di saat-saat terakhir, Keenan sempat mengatakan kepada teman-teman dan dokter yang merawatnya bahwa dirinya merasa sangat menyesal karena tidak mendapatkan vaksin. Atas persetujuan sang pasien, Leanna Cheyne, seorang dokter dan konsultan pernapasan di Bradford Royal Infirmary, Inggris membagikan foto dari Keenan yang harus mendapatkan alat bantu oksigen di rumah sakit selama perjuangannya melawan Covid-19.

"Pria berusia 34 tahun, seorang pelatih sepak bola dan ayah yang mengaku skeptis terhadap vaksin, hingga terkena Covid-19 dan berharap bisa memutar waktu jika dapat melakukannya," tulis Cheyne melalui jejaring sosial Twitter, dilansir The Sun, Selasa (27/7).

Menurut Cheyne, Keenan adalah pasien Covid-19 dengan gejala paling berat yang masih berusia di bawah 40 tahun. Meski vaksin tidak sepenuhnya menghindarkan risiko terinfeksi SARS-CoV-2, tetapi selama ini orang-orang yang sudah divaksin cenderung mengalami gejala lebih ringan.

"Matthew berjuang untuk hidupnya, selamatkan nyawamu,” tulis Cheyne lebih lanjut, lengkap dengan tagar #GetVaccinated #GrabAJab.

Seperti apa gejala yang dirasakan Keenan?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement