Kamis 29 Jul 2021 08:12 WIB

Muhammadiyah Minta Kasus Pembunuhan Ketua MUI Labura Diusut

Muhammadiyah meminta semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, meminta semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi terkait kasus pembunuhan Ketua MUI Labura
Foto: Republika/Prayogi
Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, meminta semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi terkait kasus pembunuhan Ketua MUI Labura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan keprihatinan dan duka atas peristiwa pembunuhan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Labuhanbatu Utara (Labura) Sumatra Utara, Ustadz Aminnurrasyid Aruan.

Aminnurrasyid meninggal usai dibacok pelaku bernama Suprianto alias Anto Dogol (35). Syafiq meminta agar kasus pembunuhan ini diusut tuntas.

Baca Juga

"Apapun alasannya tindak kekerasan liar tanpa jalur hukum apalagi pembunuhan terhadap seseorang tidak boleh terjadi. Karena itu, tragedi itu harus diusut tuntas dan diberikan hukuman yang seadil-adilnya," kata Ketua PP Muhammadiyah, Syafiq Mughni, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Rabu (28/7) malam.

Sementara itu, dia meminta agar semua pihak untuk tenang dan tetap waspada menanggapi kasus pembunuhan ketua MUI Labura ini, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Pada Selasa (27/7), polisi telah meringkus pria berinisial AD yang merupakan pelaku pembunuhan Aminurrasyid.

Menurut Kabid Humas Polda Sumatra Utara, Kombes Hadi Wahyudi, pelaku sempat bersembunyi di perkebunan sawit milik warga saat lari dari kejaran polisi, sebelum akhirnya ditangkap. 

Menurut Hadi, kejadian pembacokan terjadi sekitar pukul 17.00 saat korban baru pulang usai mengarit rumput untuk pakan hewan peliharaannya. Motif sementara pembunuhan didug karena dendam karena korban kerap menegur pelaku yang gemar mencuri sawit.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement