REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt Gomar Gultom, menginstruksikan gereja-gereja untuk menjadi ruang isolasi mandiri bagi masyarakat yang positif Covid-19. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah menyediakan pusat kesehatan sehingga koordinasi dapat dilakukan dengan baik.
"Tapi kami tetap minta ada pusat kesehatan yang bisa berkoordinasi dengan tempat isolasi mandiri ini. Supaya jika terjadi keadaan darurat tetap bisa tertangani," kata Gultom dalam siaran pers, Kamis (29/7).
Gomar menyampaikan itu saat melakukan dialog secara virtual dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, Rabu (28/7). Pada kesempatan itu, Gomar menegaskan, PGI dengan gereja-gereja ada bersama pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19.
"Pertama masalah kesehatan/penanggulangan virusnya, kedua ikut dalam mencerdaskan masyarakat untuk lebih paham dengan situasi terkini, beberapa gereja juga ikut ambil bagian dalam menyelesaikan masalah ekonomi," kata dia.
Dalam dialog virtual terkait penanganan pandemi Covid-19 itu, Sekretaris Umum PGI, Jacky Manuputty, mengusulkan kepada Mahfud untuk menggalang gerakan solidaritas kemanusiaan. Gerakan tersebut diusulkan untuk melibatkan tokoh lintas agama agar bergandengan tangan dengan pemerintah menanggulangi pandemi Covid-19.
"Pak Menko kami berharap kita dapat menggalang gerakan solidaritas kebangsaan dan solidaritas kemanusiaan. Mungkin bisa disounding secara simbolis dengan pemuka-pemuka agama," kata Jacky.
Ia juga menegaskan, PGI telah ikut andil membantu pemerintah menggalang tenaga dan kekuatan dalam menangani Covid-19. Dia menerangkan, beberapa gereja di Jakarta dan Sulawesi Selatan sudah dipakai sebagai tempat isolasi mandiri dengan tenaga kesehatan yang digalang dari sumber daya yang ada dan bekerja sama dengan Satgas Penanganan Covid-19.
Mendengar itu, Mahfud menyampaikan apresiasi dan menegaskan akan memperkuat kerja sama ke depan. Dia pun menampung masukan dari PGI tentang gerakan solidaritas kemanusiaan.
Dia sepakat, saat ini sudah saatnya semua elemen keagamaan untuk bertindak bersama dengan tindakan nyata yang membangun solidaritas. "Kami punya deputi VI yang bisa mengurusi hal seperti ini nanti. Ini bisa direncanakan dengan cepat dan baik," ujar Mahfud.
Mahfud yang didampingi secara virtual seluruh eselon satu Kemenko Polhukam mengaku telah mencatat beberapa masukan dan kritik PGI kepada pemerintah. Kritikan dan masukan tersebut selanjutnya akan menjadi pertimabangan dalam menyusun langkah-langkah strategis berikutnya.
"Terima kasih bapak ibu pendeta dari PGI sudah mengimbau gereja-gereja untuk ikut serta dalam proses penanganan Covid-19, termasuk vaksinasi kemudian penyediaan tempat dan pelayanan terhadap umat," kata Mahfud.
Sebelumnya, untuk memperkuat koordinasi penanganan covid 19, Menko Polhukam Mahfud MD melakukan safari virtual dengan ormas-ormas keagamaan dan para pemuka agama seperti PBNU, PP Muhammadiyah, MUI, dan KWI serta selanjutnya dengan ormas-ormas lainnya.
Pada kesempatan itu Mahfud MD mengajak para pemuka agama untuk memberikan kesadaran kepada umat terkait keberadaan Covid-19. Mahfud mengatakan, Covid-19 nyata adanya dan waktu yang diperlukan untuk menghadapinya masih panjang,
"Covid ada dan masih panjang sehingga kerja sama pemerintah dengan ormas keagamaan menjadi penting," ujar Mahfud dalam keterangan pers, Selasa (27/7).