REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengkritik rezim Iran atas respons mereka terhadap pengunjuk rasa yang mengguncang negara itu dalam beberapa pekan terakhir. AS mengatakan rakyat Iran memiliki hak menyampaikan aspirasinya.
"Saat ini rakyat Iran bukan hanya menyoroti tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, tapi juga juga tidak terpenuhinya aspirasi untuk menghormati hak asasi manusia, hak yang dimiliki setiap individu di dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (28/7).
Sejak 15 Juli lalu, rakyat Iran turun ke jalan untuk memprotes krisis air. Unjuk rasa yang bermula di provinsi kaya minyak, Khuzestan, telah menyebar ke daerah lain di seluruh Iran.
"Rakyat Iran memiliki hak untuk menyuarakan rasa frustrasi mereka dan meminta pemerintah bertanggung jawab. Namun kami melihat laporan-laporan mengerikan pasukan keamanan melepaskan tembakan ke pengunjuk rasa yang menimbulkan beberapa kematian," tambah Price.
Departemen Luar Negeri AS meminta pemerintah Iran mengizinkan pengunjuk rasa menjalankan kebebasan berekspresi termasuk melalui internet. "Kami mendukung hak rakyat Iran untuk berkumpul dengan damai dan mengungkapkan ekspresi mereka tanpa rasa takut akan kekerasan dan penahanan oleh pasukan keamanan. Kami juga memantau laporan melambatnya jaringan internet di sejumlah wilayah," kata Price.