Kamis 26 Jun 2025 20:01 WIB

Ayatollah Khamenei Muncul, Umumkan Kemenangan Iran Atas Israel dan AS

Khamenei mengingatkan ke depannya akan membalas setiap serangan terhadap Iran.

Dalam foto yang dirilis situs resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan, di Teheran, Iran, Rabu, 10 April 2024.
Foto: Office of the Iranian Supreme Leader via AP
Dalam foto yang dirilis situs resmi kantor pemimpin tertinggi Iran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memimpin salat Idul Fitri menandai berakhirnya bulan suci Ramadhan, di Teheran, Iran, Rabu, 10 April 2024.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk pertama kalinya muncul usai tercapainya gencatan senjata antara Iran dan Israel pascaperang 12 hari. Khamenei mengeklaim kemenangan Iran terhadap Israel dan Amerika Serikat (AS) ikut terlibat dalam perang setelah mengetahui Israel 'akan dihancurkan'.

"Ucapan selamat saya atas kemenangan Iran atas rezim AS. Rezim AS telah masuk ke medan perang secara langsung karena meraka jika meraka tida, rezim Zionis akan sepenuhnya dihancurkan. (AS) masuk ke peperangan sebagai upaya untuk menyelamatkan rezim itu dan tidak mendapatkan apapun," kata Khamenei dalam pidato yang disiarkan televisi-televisi Iran pada Kamis (26/6/2025).

Baca Juga

Khamenei menegaskan, ke depannya Iran akan membalas setiap serangan AS dengan menargetkan pangkalan-pangkalan militer AS di Timur Tengah. Khamenei mengatakan, serangan apapun terhadap Iran harus dibayar mahal, dan mengingatkan bahwa Iran telah menargetkan serangan rudal ke pangkalan militer terbesar AS di kawasan, di Qatar setelah Washington ikut campur dalam perang.

"Republik Islam telah menampar Amerika di wajahnya. Menyerang salah satu pangkalan paling penting Amerika di kawasan," kata Khamenei.

Ini jadi kemunculan pertama Khamenei dalam sepekan terakhir setelah 12 hari perang Iran-Israel. Dia berbicara di tempat yang dirahasiakan dengan latar tirai berwarna cokelat, duduk di antara bendera Iran dan foto pendahulunya, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

"Fakta bahwa Republik Islam telah mengakses markas penting Amerika di kawasan dan bisa mengambil tindakan melawan siapapun yang dianggap perlu adalah bukanlah insiden kecil, itu adalah insiden besar, dan insiden itu bisa diulang pada masa depan jika sebuah serangan dilancarkan," khamenei menegaskan.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement