Kamis 29 Jul 2021 17:04 WIB

Ridwan Kamil: Covid 19 Membaik Tapi Belum Terkendali

Untuk jumlah kasus memang masih fluktuatif karena bercampur kasus lama.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kondisi terkini terkait penyebaran Covid 19. Menurutnya, pekan ini situasi sudah membaik tapi belum terkendali sepenuhnya.
Foto: istimewa
Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kondisi terkini terkait penyebaran Covid 19. Menurutnya, pekan ini situasi sudah membaik tapi belum terkendali sepenuhnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan kondisi terkini terkait penyebaran Covid 19. Menurutnya, pekan ini situasi sudah membaik tapi belum terkendali sepenuhnya. 

"BOR turun lagi di 60 persen. Awalnya, dari 91 persen, turun ke 80 persen, turun lagi 68 persen, lalu 66 persen. Sekarang alhamdulillah jadi 60 persen," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, dalam Konferensi Pers Virtual, Kamis (29/7).

Menurut Emil, untuk jumlah kasus memang masih fluktuatif karena bercampur kasus lama. "Jadi kami belum bisa disimpulkan trend turun drastis," katanya.

Emil mengatakan, jumlah pasien isoman diperkirakan sekitar 80 ribu orang. Angka tersebut diperoleh dari jumlah semua pasien 129 ribu dikurangi sekitar 20 ribu an pasien yang dirawat di Rumah Sakit dan 20 ribuan pasien di ruang isolasi mandiri yang ada di desa dan terpusat. "Untuk kesembuhan pasien yang isoman jumlahnya masif tapi belum tentu terlaporkan kota/kabupaten," katanya.

Untuk mencegah kasus kematian pada pasien isoman, kata dia, Pemprov Jabar memberikan obat gratis dan menyebarkan 2 ribuan tabung oksigen. "Ada 42 ribu pertanyaan dari warga yang isoman," katanya.

Khusus untuk oksigen, kata dia, truk isotank untuk mengangkut truk cair semuanya sebanyak delapan unit sudah ada di Jabar. Namun, pihaknya mendapati hasil kajian kemarin provinsi lain kesulitan. 

"Karena oksigennya ada di berbagai tempat tapi jaraknya jauh dan kesulitan (angkut/akomodasi), Alhamdulillah Jabar bisa berkat kerja keras tim Posko oksigen mendapatkan pinjaman delapan truk skala besar yang tiap hari seperti galon isi ulang bolak balik mengisi oksigen dari sumber-sumbernya seperti dari Krakatau Steel, Pupuk Pusri sampai ke Sumatera Selatan," paparnya.

Oksigen juga, kata dia, sudah datang oksigen konsentrator dari pusat sebanyak 100. Jadi, oksigen konsentrator itu adalah teknologi baru bisa mengambil oksigen langsung dari udara luar atau ruangan.  "Jadi tidak usah berbentuk cair, cair digaskan lagi ini bisa langsung. Tapi ini untuk pasien ringan sedang," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement