Jumat 30 Jul 2021 14:55 WIB

Satgas Pamtas Amankan 6 Orang Terduga Anggota TPNPB-OPM

Ke 6 orang itu baru saja selesai menghadiri upacara tanggal 1 Juli 2021 di PNG.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Prajurit Satgas Pamtas RI-PNG.

REPUBLIKA.CO.ID, PAPUA -- Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/BRS mengamankan enam orang terduga anggota TPNPB-OPM dan seorang warga Abepura pada saat melaksanakan sweeping di Pos Skofro Lama, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Papua. Dari tangan enam orang terduga anggota TPNPB-OPM itu didapati tanda pengenal TPNPB-OPM.

"Diamankan pada saat Pos Skofro Lama melaksanakan kegiatan sweeping," ungkap Wadan Satgas RI-PNG Yonif 131/BRS, Mayor Inf Ahmad Muzani, dalam keterangan pers yang Republika terima, Jumat (30/7).

Ahmad menerangkan, pada Senin (26/7) sekitar pukul 12.30 WIT, di depan Pos Skofro Lama melintas kendaraan roda empat jenis Avanza warna hitam dengan nomor polisi PA 1934 AP. Kendaraan tersebut membawa tujuh orang penumpang. Setelah diperiksa, diketahui enam orang di antaranya diduga sebagai anggota TPNPB-OPM.

"Karena ditemukan kartu tanda pengenal TPNPB-OPM, dokumen tertulis tentang kegiatan yang dilaksanakan dan dokumen hasil rapat pada saat tanggal 1 Juli di Markas Victoria Papua Nugini serta satu buah selongsong munisi," kata dia.

Menurut Ahmad, kejadian seperti itu merupakan yang kesekian kalinya terjadi. Dia menyatakan, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/BRS akan terus berusaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran lintas batas negara, keluar masuknya barang-barang ilegal serta mempersempit ruang gerak anggota TPNPB-OPM.

"Dengan melaksanakan sweeping rutin di setiap pos-pos yang menjadi perlintasan di wilayah Kabupaten Keerom dan Jayapura,” ujar Ahmad.

Di samping itu, Danpos Skofro Lama mengatakan, dari tujuh warga tersebut enam di antaranya diduga kuat sebagai anggota TPNPB-OPM. Setelah dilakukan interogasi lanjutan oleh Satgas Intelijen TNI diperoleh keterangan, keenam orang tersebut baru saja selesai menghadiri upacara tanggal 1 Juli 2021 di Markas Victoria, Distrik Bewani, Papua Nugini.

“Setelah diambil keterangan lanjutan oleh Satgas Intelijen TNI, saat ini keenam orang penumpang serta barang bukti telah diserahkan kepada pihak Polres Keerom untuk proses lebih lanjut,” ujar Danpos.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement