Jumat 30 Jul 2021 17:42 WIB

Anggaran Habis, Dapur Umum Isoman Pemkot Cirebon Berhenti

Pendirian dapur umum itu menggunakan dana BTT sebesar Rp 200 juta.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Anggaran Habis, Dapur Umum Isoman Pemkot Cirebon Berhenti (ilustrasi).
Foto: Antara/Fauzan
Anggaran Habis, Dapur Umum Isoman Pemkot Cirebon Berhenti (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Dapur umum yang didirikan Pemkot Cirebon melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) bagi warga yang menjalani isolasi mandiri (isoman), terpaksa berhenti. Hal itu menyusul habisnya anggaran yang bersumber dari belanja tidak terduga (BTT) Pemkot Cirebon.

Kabid Sosial  DSPPPA Kota Cirebon, Aria Dipahandi, menjelaskan, dapur umum itu beroperasi sejak Sabtu, 17 Juli 2021. Terakhir, dapur umum beroperasi pada Sabtu, 24 Juli 2021.

‘’Mulai (Ahad) 25 Juli 2021, dapur umum berhenti dulu karena anggarannya sudah habis,’’ kata Aria kepada Republika, Jumat (30/7).

Aria mengatakan, pendirian dapur umum itu menggunakan dana BTT sebesar Rp 200 juta. Setiap hari, dapur umum tersebut memproduksi sekitar 2.200 nasi kotak bagi warga yang menjalani isoman di lima kecamatan di Kota Cirebon.

Menurut Aria, pendistribusian nasi kotak itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan makan siang dan makan malam bagi warga yang isoman. Selain nasi, di dalam kotak nasi itu berisi tiga macam menu bergizi.

Nasi kotak yang telah dimasak dan dikemas di dapur umum, selanjutnya didistribusikan ke lima kecamatan. Proses pemasakan maupun pengemasan dan pendistribusian ribuan nasi kotak ke lima kecamatan itu melibatkan berbagai pihak.

Aria mengaku tidak mengetahui kapan program dapur umum bagi warga isoman itu akan berlanjut. Pihaknya berharap, program tersebut dapat menjadi ‘pancingan’ bagi elemen masyarakat lainnya untuk berbuat hal serupa.

‘’Kalau ada pihak lain yang mau mendirikan dapur umum, kami senang sekali. Karena kalau hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah, terbatas,’’ tukas Aria.

Seperti diberitakan, pendirian dapur umum itu sebelumnya dilakukan atas perintah Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis. Tujuannya, untuk membantu warga yang terpapar Covid-19, khususnya bagi gejala ringan dan tanpa gejala yang sedang menjalani isoman.

Azis mengungkapkan, tidak semua warga yang menjalani isoman akibat terpapar Covid-19 itu memiliki penghasilan tetap. Justru kebanyakan mereka adalah orang-orang yang mencari nafkah harian. Jika mencari nafkah keluar rumah dalam kondisi positif Covid-19, maka akan berpotensi menularkan kepada orang lain.

‘’Kami intruksikan Dinsos untuk mengeluarkan stok yang ada, yang pasti Pemda Kota Cirebon akan berusaha sekuat tenaga dalam penanganan Covid-19, termasuk bagi yang OTG dan bergejala ringan,’’ tandas Azis. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement