REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kampus mengajar merupakan bagian dari program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang difokuskan pada penguatan literasi dan numerasi, bagi pelajar sekolah, yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia.
Selain itu juga, Kampus Mengajar Jilid II menjadi wadah dan penguatan keahlian bagi mahasiswa dan dosen dengan pengalaman nyata mengajar di sekolah, baik SD/sederajat maupun SMP/sederajat.
Untuk rekrutmen Kampus Mengajar Jilid II ini, pemerintah bukan hanya merekrut calon mahasiswa. Namun juga, menggandakan seleksi calon dosen pendamping Kampus Mengajar, baik dari dosen PTN, maupun dari PTS yang ada di Indonesia.
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) pada program Kampus Mengajar Jilid II, mendelegasikan beberapa dosennya. Dosen tersebut akan dikirimkan menjadi pendamping pada program Kampus Mengajar Jilid II tahun ini.
Dosen yang lolos seleksi dan berkesempatan menjadi dosen pendamping Kampus Mengajar Jilid II antara lain Wiwik Widiyanti, Deasy Novianty, Hasannudin dan Fauzi Isnaen.
Keempat dosen yang menjadi dosen pendamping Kampus Mengajar Jilid II ini, berasal dari prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas BSI. Mahasiswa maupun dosen yang lolos pada Kampus Mengajar Jilid II tahun ini, akan ditugaskan di sekolah-sekolah dasar dan menengah pertama yang ada di Indonesia. Target pemerintah sebanyak 3.400 SD/sederajat dan 375 SMP/sederajat yang akan mulai bertugas pada Agustus 2021 hingga Desember 2021.
Wakil rektor bidang akademik Universitas BSI, Diah Puspitasari mengucapkan selamat bertugas dan terima kasih atas pencapaian mahasiswa dan dosen Universitas BSI. Menurutnya, prestasi yang membanggakan ini merupakan bukti bahwa Universitas BSI dapat bersaing dengan kampus-kampus ternama lain yang ada di Indonesia
“Universitas BSI terus mendukung program MBKM, terutama yang diinisiasi oleh Kemdikbudristek, seperti Hibah Kurikulum, Program Bangkit, Transfer Studi Internasional, dan Kampus Mengajar. Hal ini menjadi suatu bukti, bahwa Universitas BSI dapat bersaing dengan Perguruan Tinggi ternama lainnya baik yang PTN, maupun yang PTS,” jelas Diah, Rabu (28/7) silam.