Rabu 04 Aug 2021 07:03 WIB

Manusia Paling Baik dan Paling Buruk dalam Wasiat Rasulullah

Rasulullah SAW menjelaskan kriteria manusia ini kepada Ali bin Abi Thalib.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Manusia Paling Baik dan Paling Buruk dalam Wasiat Rasulullah
Foto: AP/Michael Probst
Manusia Paling Baik dan Paling Buruk dalam Wasiat Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasulullah SAW menjelaskan tentang orang-orang yang paling baik dan orang-orang yang paling buruk di sisi Allah kepada Ali bin Abi Thalib. Keterangan ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyatul Mustofa yang berisi wasiat-wasiat Rasulullah ke Ali yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syaran. 

يَا عَلِيُّ، خَيْرُ النَّاسِ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ وَشَرُّهُمْ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَاءَ عَمَلُهُ وَخَيْرُهُمْ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ

Baca Juga

Wahai Ali, sebaik-baiknya manusia di sisi Allah Ta'ala, yaitu orang yang paling banyak bermanfaat bagi manusia, dan seburuk-buruknya manusia di sisi Allah yaitu orang yang panjang umurnya tapi buruk amalnya, dan sebaik-baik manusia yaitu orang yang panjang umurnya dan baik perbuatannya. 

وَأَبْغَضُ النَّاسِ إِلَى اللهِ تَعَالَى مَنْ أَكَلَ وَحْدَهُ وَمَنَعَ رِفْدَهُ وَضَرَبَ عَبْدَهُ وَأَكْرَمَ الْغَنِيَّ وَأَهَانَ الْفَقِيْرَ

Dan manusia yang paling dibenci Allah ta'ala, yaitu manusia yang makan sendirian (tidak mempedulikan orang yang kelaparan) dan menghalangi orang lain dari memperoleh makanan, dan yang memukul budaknya (pembantu), dan orang yang (berlebihan) memuliakan orang-orang kaya, dan yang menghina orang fakir. 

وَأَشَرُّ مِنْهُ مَنْ عَاشَ فِي الْحَرَامِ وَمَاتَ فِي الْحَرَامِ

Dan lebih jelek lagi dari pada orang-orang yang sudah disebutkan sebelumnya, yaitu orang yang hidup dengan barang haram dan mati dengan barang haram (hidup dalam kemaksiatan dan mati dalam kemaksiatan).

وَأَشَرُّ مِنْهُ مَنْ طَالَ عُمْرُهُ وَسَاءَ فِعْلُهُ وَلَا يَتُوْبُ عَمَّا نَهَاهُ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ وَهُوَ يَطْمَعُ فِيْ مَغْفِرَتِهِ

Dan lebih jelek lagi orang yang panjang umurnya dan jelek kelakuannya, dan tidak taubat dari perkara yang dilarang Allah, sedang orang itu berharap-harap ampunan Allah. 

وَأَشَرُّ مِنْهُ مَنْ أَظْهَرَ الصَّدَاقَةَ لِأَخِيْهِ الْمُسْلِمِ وَيُدَبِّرُ خِلَافَهَا

Dan lebih jelek lagi, yaitu orang yang menunjukan pertemanan kepada saudaranya sesama Muslim tetapi merencanakan kepada saudara sesama Muslimnya itu suatu perbuatan yang bertentangan dengan pertemanan (khianat).

وَأَشَرُّ مِنْهُ مَنْ ذَهَبَ أَوَّلَ عُمْرِهِ غَفْلَةً وَآخِرُهُ كَسَلٌ عَنْ طَاعَةِ اللهِ تَعَالَى

Dan lebih jelek lagi orang yang menghabiskan awal umurnya dengan lupa (pada Allah), dan mengakhiri umurnya dengan malas untuk taat pada Allah. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement