REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta akan menyediakan oksigen gratis bagi warga yang menjalankan isolasi mandiri.
"Satgas desa akan kita tingkatkan kapasitas dalam rangka membantu tenaga kesehatan dengan melengkapi peralatan yang untuk pertolongan pertama, yaitu oksimeter dan tabung oksigen karena pemkab dalam waktu dekat ini akan menyediakan oksigen gratis," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Kamis (5/8).
Menurut dia, pemkab sudah membangun oksigen generator di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul. Setelah beroperasi, nantinya kabupaten ini tidak tergantung pada pihak ketiga atau perusahaan yang menyuplai oksigen selama ini.
"Tidak hanya tergantung, tetapi kita sudah bisa memproduksi sendiri oksigen, hasil produksinya ini nanti sebagian kita perbantukan untuk warga kita yang membutuhkan oksigen, karena mencari oksigen sulit hari ini," katanya.
Abdul mengatakan, rencananya instalasi produksi oksigen di RS rujukan pasien Covid-19 Bantul tersebut akan diujicobakan pada hari ini, untuk kemudian diluncurkan pada Jumat (6/8). "Kalau kapasitas produksi sebanyak 500 liter per menit atau equivalen dengan 250 kamar, itu kan lebih sehingga sisanya bisa kita siapkan untuk membantu warga kita yang membutuhkan oksigen, tapi syaratnya harus punya tabung oksigen," katanya.
Karena itu, kata dia, pemerintah desa atau lurah diminta membeli tabung untuk dapat dipinjamkan pada Satgas Covid-19 tingkat desa. Kemudian Pemkab yang akan mengisi oksigen untuk dimanfaatkan warga yang membutuhkan.
Ia mengatakan untuk pengadaan oksimeter dan tabung oksigen kesehatan, desa bisa melakukan refokusing anggaran pada Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) atau memanfaatkan bantuan keuangan dari pemerintah daerah baik kabupaten dan provinsi. "Supaya kita bisa menekan angka kematian isoman (isolasi mandiri) yang masih tinggi yaitu sekitar 27 persen, makanya kematian isoman harus kita tekan, caranya oksigen jangan sampai telat, sehingga kita gratiskan saja nanti," katanya.