Kamis 05 Aug 2021 17:18 WIB

Uruguay Siap Buktikan ke FIFA 4 Bintang di Jersey Timnas Sah

FIFA meminta Uruguay mencopot dua bintang di kostum timnas mereka.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Israr Itah
Penyerang Uruguay Luis Suarez dalam pertandingan melawan Cile di Copa America 2021.
Foto: EPA-EFE/Raul Martinez
Penyerang Uruguay Luis Suarez dalam pertandingan melawan Cile di Copa America 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTEVIDEO -- Tim nasional sepak bola Uruguay bertekad membuktikan empat bintang yang tercantum di jersey timnas sesuai dengan empat gelar Piala Dunia yang diraihnya. Sponsor timnas Uruguay, Puma, pada Selasa (3/8) menyampaikan kepada Asosiasi Sepak Bola Uruguay (AUF) bahwa FIFA meminta mereka mencopot dua dari empat bintang di lambas timnas Uruguay pada Piala Dunia 2022.

Permintaan pelepasan tersebut diajukan setelah Puma mempresentasikan desain kaos timnas Uruguay ke Komisi FIFA. Kendati demikian FIFA belum memberitahu AUF mengenai permintaan tersebut.

Baca Juga

Dilansir dari ESPN, Kamis (5/8), dua bintang di lambang tersebut sesuai dengan medali emas Olimpiade yang dimenangkan Uruguay di Paris 1934 dan Amsterdam empat tahun kemudian. Saat itu dua turnamen tersebut dianggap sebagai Kejuaraan Dunia.

Uruguay memenangkan Piala Dunia pertama pada tahun 1930. Mereka mengangkat trofi lagi 20 tahun kemudian ketika mereka mengalahkan Brasil 2-1 di Maracana.

AUF pun terkejut dengan permintaan FIFA tersebut karena baru mempertanyakan kejelasan empat bintang saat ini. Namun AUF menegaskan lambang empat bintang tersebut sudah jelas berdasarkan gelar Kejuaraan Dunia yang diraih Uruguay.

"FIFA selalu mengakui, bahkan secara publik, bahwa Uruguay memiliki empat Piala Dunia karena pada tahun 1924 dan 1928 [turnamen sepak bola Olimpiade] diselenggarakan oleh FIFA dan pada tahun 1930 ketika mereka memutuskan untuk melakukan kejuaraan secara independen," kata Wakil Presiden AUF Gaston Tealdi.

AUF kini sedang mempersiapkan dokumen untuk membuktikan validitas bintang-bintang yang ada di jersey timnas mereka. Menurut Tealdi, ini kesempatan untuk memberikan penegasan sebagai pengakuan. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement