Kamis 05 Aug 2021 20:48 WIB

Mendag Nilai Konsumsi Masyarakat Mulai Pulih

Pertumbuhan konsumsi masyarakat saat ini lebih baik dibandingkan pra-pandemi.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Fuji Pratiwi
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan). Lutfi mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II menunjukkan konsumsi masyarakat mulai pulih.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi (kanan). Lutfi mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal II menunjukkan konsumsi masyarakat mulai pulih.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan ekonomi Indonesia  tercatat tumbuh 7,07 persen pada kuartal II 2021 secara tahunan (year on year/yoy). Salah satu penopang pertumbuhan tersebut yakni konsumsi masyarakat yang cukup tinggi.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, capaian positif ekonomi nasional merupakan salah satu dampak dari tumbuhnya konsumsi rumah tangga yang sebesar 5,93 persen. Adapun, kontribusi konsumsi rumah tangga juga naik dari 56,93 persen pada kuartal I 2021 menjadi 57,23 persen pada kuartal II 2021.

Baca Juga

"Pertumbuhan konsumsi ini menunjukkan level konsumsi sudah kembali, bahkan lebih baik dibandingkan sebelum masa pandemi," kata Lutfi dalam Dialog Ekonomi yang digelar secara virtual, Kamis (5/8).

Ia menambahkan, pertumbuhan yang cukup baik pada sektor usaha yang berkaitan dengan perdagangan di dalam negeri, seperti transportasi dan pergudangan yang naik 25,1 persen serta akomodasi dan makanan tumbuh 21,58 persen. Selain itu, sektor perdagangan mengalami kenaikan 9,44 persen.

Ekspor impor juga menjadi sumber pertumbuhan ekonomi lainnya. Dengan kontribusi ekspor sebesar 19,07 persen terhadap total pertumbuhan ekonomi, ekspor barang dan jasa tumbuh 31,78 persen, dan impor berkontribusi 18,72 persen mengalami kenaikan 31,22 persen.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, mengatakan, angka konsumsi kembali ke level positif setelah empat kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan negatif.

Tingginya konsumsi masyarakat selama kuartal II 2021 didorong oleh meningkatknya keyakinan konsumen. Tercatat nilai Indeks Keyakinan Konsumen kuartal II 2021 sebesar 104,42 poin sedangkan kuartal II 2020 hanya 82,14 poin.

"Indeks keyakinan konsumen yang berada di atas 100 itu berarti konsumsinya bagus. Ini mencerminkan bahwa konsumen meyakini ekonomi membaik," kata Margo, dalam konferensi pers, Kamis (5/8).

Margo menjelaskan, penjualan eceran juga tercatat tumbuh sebesar 11,62 persen. Penguatan terjadi pada kelompok penjualan, yaitu makanan, minuman, dan tembakau; sandang; suku cadang dan aksesoris; bahan bakar kendaraan; serta barang lainnya.

Di satu sisi, penjualan mobil penumpang dan sepeda motor masing-masing tumbuh 904,32 persen dan 268,64 persen (yoy). Adapun di sektor transportasi juga mengalami pertumbuhan positif.

"Jumlah penampung angkutan rel, laut, dan udara masing-masing tumbuh 114,18 persen, 173,56 persen, dan 456,51 persen," kata dia.

Selain konsumsi masyarakat, sumber terbesar kedua pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran yakni investasi. Angka Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang mencerminkan investasi mengalami pertumbuhan pesat hingga 7,54 persen.

Sama halnya seperti konsumsi, pertumbuhan investasi kembali membalikkan keadaan dari empat kuartal sebelumnya pada level negatif. "Konsumsi rumah tangga dan investasi mendominasi pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 84,93 persen," ujar Margo.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement