Jumat 06 Aug 2021 09:10 WIB

Mentadaburi Perjuangan Pohon Kurma

Amil zakat bukan orang sakti, bisa juga sakit.

Amil zakat diminta mentadaburi perjuangan pohon kurma. Foto: Pohon kurma (ilustrasi)
Foto: alfadel.org
Amil zakat diminta mentadaburi perjuangan pohon kurma. Foto: Pohon kurma (ilustrasi)

Oleh : Nana Sudiana (Direktur Pendayagunaan IZI & Mahasiswa MSKI UIN Jakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Hidup kita bisa lama atau sebentar. Apalagi pandemi saat ini membuktikan meninggal dunia tak harus tua dan sakit dahulu. Anak-anak muda yang sehat, tiba-tiba terpapar virus, lalu sakit dan meninggal tak sedikit jumlahnya.

Mari kita semakin mawas diri. Belajar menjaga hati, lisan dan juga perbuatan. Kita tidak tahu berapa lama lagi jatah usia kita ini. Yang hari ini sehat, bukan jaminan akan aman dari virus, apalagi yang penyakitan.

Karena itulah, mumpung ada umur, pastikan sisa usia ini kita gunakan dengan baik. Banyak beramal, beribadah dan juga menolong sesama.

Menjadi berguna laksana pohon kurma adalah sebuah anugerah indah kehidupan. Kita tahu, kurma ini pohon yang istimewa, selain banyak disebut dalam Alquran, juga hadits serta cerita para sahabat Nabi, kurma juga sejatinya pohon yang tepat untuk kita merefleksikan diri dan berkaca pada perjalanan kehidupannya.

Kesulitan Yang Berbuah Manis

Tanaman kurma memang istimewa, hampir semua bagian pohonnya berguna bagi kehidupan  manusia. Mulai akar, daun, pelepah, batang, hingga buahnya dapat dimanfaatkan.

Kurma juga tanaman berjuluk tahan banting, karena ia mampu tumbuh di tengah padang pasir yang panasnya ekstrim, tidak ada air serta badai pasir sering datang menerpa. Namun kurma terbukti bisa tumbuh dan bahkan menghadirkan kemanfaatan yang banyak bagi manusia dan makhluk hidup di sekitarnya.  

Mengapa pohon kurma bisa kuat dan tahan banting, terhadap kekeringan dan panasnya suhu serta terpaan angin dan badai? Ternyata rahasianya ada pada cara menanamnya yang tidak biasa.

Kekuatan pohon kurma ada pada akarnya. Akar pohon kurma sangat kuat, dan menghunjam ke dasar lapisan pasir atau tanah untuk mencapai sumber air. Panjang akar ini bisa mencapai puluhan, bahkan ratusan meter dalamnya.

Biji pohon kurma ketika akan ditanam dimasukkan ke dalam lubang pasir yang dalam, kemudian lubang tersebut ditutup dengan sebuah batu. Karena ada batu di atasnya, jelas ia terhambat.

Yang biji ini lakukan, justru ia tumbuh ke bawah, memanjangkan akar mencari sumber air. Dan setelah ia menemukan sumber air, ia seakan punya energi untuk tumbuh ke atas, dengan membelok menghindari batu atau malah memecahkannya.

Dengan kesulitan yang seakan tak ada solusi, akhirnya kurma pun tumbuh dengan kekuatan yang mengagumkan. Tahan panas, tahan kekeringan, serta tak goyah kala badai menerjang. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement