Jumat 06 Aug 2021 11:16 WIB

Survei: Warga Sumbar Berpendidikan Rendah Abai Prokes

Responden berpendidikan tinggi menilai masyarakat di lingkungannya tidak patuh.

Red: Ani Nursalikah
Survei: Warga Sumbar Berpendidikan Rendah Abai Prokes. Anggota Srikandi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang menyempotkan disinfektan ke fasilitas umum di Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/4/2021). Relawan perempuan binaan BPBD Padang itu menyemprotkan disinfektan ke fasilitas umum, masjid, dan sekolah, sambil mengenakan pakaian kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19 di bulan ramadhan.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Survei: Warga Sumbar Berpendidikan Rendah Abai Prokes. Anggota Srikandi Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kota Padang menyempotkan disinfektan ke fasilitas umum di Batang Arau, Padang, Sumatera Barat, Rabu (21/4/2021). Relawan perempuan binaan BPBD Padang itu menyemprotkan disinfektan ke fasilitas umum, masjid, dan sekolah, sambil mengenakan pakaian kebaya dalam rangka memperingati Hari Kartini sekaligus sosialisasi kepada masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19 di bulan ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Hasil survei Badan Pusat Statistik Sumatra Barat soal perilaku masyarakat saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menemukan warga berpendidikan rendah cenderung abai dengan protokol kesehatan.

"Dari 3.789 responden yang disurvei pada 13-20 Juli 2021 terungkap masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi lebih patuh dalam menerapkan protokol kesehatan," kata Kepala BPS Sumbar Herum Fajarwati, Kamis (5/8).

Baca Juga

Menurut dia, berdasarkan temuan masyarakat dengan pendidikan SMA ke bawah hanya 69,6 persen yang mau memakai masker satu lapis, 24,9 persen pakai masker dua lapis, cuci tangan 49 persen, menjaga jarak 44,3 persen, dan menghindari kerumunan 54 persen. Sedangkan warga dengan pendidikan perguruan tinggi 83,8 persen memakai masker satu lapis, 30,1 persen pakai masker dua lapis, mencuci tangan 63,2 persen, menjaga jarak 54,3 persen dan menghindari kerumunan 69,4 persen.

Selain itu, pada survei tersebut terungkap responden yang berpendidikan tinggi menilai masyarakat di lingkungannya kerap tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Saat melihat orang di sekitar tidak melaksanakan protokol kesehatan sebanyak 66,2 persen atau hampir separuh menyatakan ketidaksukaan dan hanya 1,8 persen yang tidak peduli.