Sabtu 07 Aug 2021 10:17 WIB

Hijrah Masa Kini: Berusaha Keluar dari Pandemi

Hakikat hijrah mengharap ridho Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Hijrah Masa Kini: Berusaha Keluar dari Pandemi. Foto:   Muhammad Nasril, Lc. MA, Penghulu Muda Pada KUA Kuta Malaka Aceh Besar
Foto: Dok. Pribadi
Hijrah Masa Kini: Berusaha Keluar dari Pandemi. Foto: Muhammad Nasril, Lc. MA, Penghulu Muda Pada KUA Kuta Malaka Aceh Besar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKART-- Muharram menjadi peristiwa penting dalam sejarah Islam. Karena pada bulan ini baginda Nabi Muhammad hijrah dari Makkah ke Madinah bersama para sahabatnya.

"Seperti disampaikan dalam beberapa literatur bahwa hijrah menjadi dua macam," tutur Ustaz Muhammad Nasril Lc.MA saat menyampaikan tausiyah daringnya dengan tema "Hijrah Zaman Now, Out Of Pandemic", Jumat (7/8) sore.

Baca Juga

Ustaz Muhammad Nasril yang juga Penghulu Muda KUA Kuta Malaka ini menerangkan  hijrah makaniyah yakni berpindah dari satu tempat ke tempat lain dan hijrah maknawiyah mengubah diri, dari yang buruk menjadi lebih baik.

"Hijrah demi mengharap keridhaan Allah SWT, dari maksiat menuju ketaatan," katanya.

Ustaz Muhammad Nasril mengatkan, memang saat ini kita tidak lagi dituntut  berhijrah dari satu tempat ke tempat lain. Karena alasan musuh dan faktor yang membahayakan bagi diri dan agama yang sejatinya kita dapat mengambil makna hijrah secara maknawi.

"Dengan berikhtiar berjuang untuk kondisi lebih baik, menjadi insan lebih baik dan terus bergerak ke arah lebih baik," katanya.

Karena berpindah dari keadaan yang semula buruk menjadi keadaan yang baik, dari kondisi yang sudah baik menjadi kondisi yang lebih baik, itulah hijrah. Setelah berikhtiar dengan berbagai usaha, kini saatnya, umat mengetuk pintu langit bermunajat pada Tuhan, siapapun anak negeri tak terkecuali untuk mengadah tangan memohon ampun dan pertolongan Allah SWT.

"Meluangkan waktu sejenak dan menghentikan aktivitas lain, untuk bermunajat meminta kepada Allah agar wabah ini segera berakhir. Selain berdoa di rumah secara individu, jamaah, juga selipkan doa dan qunut nazilah di dalam shalat," katanya.

Tak hanya itu, agar pandemi ini segera berakhir,  ambillah peran masing-masing, saling mendukung dan membantu sesama dan senantiasa menebar kebaikan, juga amanah bagi yang menjalankan tugas.

Hijrah tidak boleh salah kaprah, hijrah bukanlah tren atau mazhab, bukan milik sebagian kelompok, tapi hijrah adalah keharusan, milik semua insan untuk terus-menerus memperbaiki diri, memperbaiki cara berpikir, dan memperbaiki cara berucap serta bersikap, sehingga dengan berhijrah kita bertekad bagaimana menjadi hamba yang baik menurut Allah.

Untuk kita semua, bersiap-siaplah untuk hijrah, hijrah ke arah yang lebih baik dalam segala aspek selama menjalani kehidupan dan kini saatnya kita Hijrah menuju keadaan lebih baik, melawan pandemi dan wabah Covid 19 ini segera pergi, damai negeri ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement