Ahad 08 Aug 2021 16:45 WIB

RS Darurat Asrama Haji Lampung Beroperasi Selasa Depan

Tahap pertama akan dioperasikan 51 tempat tidur termasuk 20 tempat tidur IGD.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji Rajabasa Bandar Lampung, Ahad (8/8).
Foto: Foto: Diskominfotik Lampung
Menteri BUMN Erick Thohir dan Menag Yaqut Cholil Qoumas meninjau Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Asrama Haji Rajabasa Bandar Lampung, Ahad (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau kesiapan Rumah Sakit (RS) Darurat Pertamina Bintang Aming di Gedung Multazam, Komplek Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung, Ahad (8/8) petang. RS Darurat dan Ruang Isolasi Darurat tersebut berkapasitas 200 tempat tidur untuk pasien Covid-19. Rencananya, RS darurat akan bereoperasi Selasa (10/8).

Penyiapan RS Darurat di Asrama Haji Rajabasa Bandar Lampung tersebut kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC), dan Kementrian BUMN juga Kementrian Agama. 

Baca Juga

Erik Thohir mengatakan, keberadaan RS Darurat Asrama Haji tersebut menambah fasilitas kesehatan rumah sakit dapat program penanganan pasien Covid-19 di Indonesia, khususnya di Lampung. Menurut dia, penanganan pasien Covid-19 bergejala hingga pasien kristis dapat tertangani dengan baik, sehingga kasus kematian karena Covid-19 dapat ditekan.

"Upaya dan langkah Pertamedika IHC menjadi bukti komitmen perusahaan-perusahaan BUMN dan hadirnya negara untuk menyiapkan fasilitas dan program percepatan penanganan pasien Covid-19,” kata Erick Thohir seusai meninjau rumah sakit.

Erick mengatakan, kehadiran RS Darurat Pertamina Bintang Aming di Asrama Haji Rajabasa Bandar Lampung merupakan rumah sakit khusus Covid-19 yang kedua di Indonesia. Sebelumnya, PT Pertamedika IHC telah mengkonversi Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

Dirut PT Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, rencananya RS Darurat Pertamina Bintang Amin tersebut akan beroperasi pada Selasa (10/8) mendatang. RS darurat tersebut, kata dia, sudah dapat digunakan atau dimanfaatkan masyarakat di Lampung.

RS Darurat tersebut menjadi RS rujukan Covid-19 di Lampung ini. Rumah sakit ini memiliki lima lantai dengan luas bangunan 3.944 m2 dan memiliki kapasitas hingga 200 tempat tidur. Penyiapan fasilitas rumah sakit tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama akan dioperasikan 51 tempat tidur yang terdiri dari 20 tempat tidur IGD ICU yang dilengkapi ventilator. Selanjutnya empat tidur HCU dan tiga tempat tidur IGD di lantai 1, serta 24 tempat tidur ruang rawat isolasi di lantai 2. Tahap berikutnya akan dioperasikan 72 tempat tidur ruang rawat isolasi untuk lantai 3, 4 dan lantai 5.

Erick menyebutkan, RS darurat tersebut dilengkapi dengan alat-alat canggih seperti ventilator, CCTV untuk setiap pasien, penggunaan SYSMEX dan OSS sebagai pendukung Teknologi Informasi. RS darurat ini juga memiliki fasilitas laboratorium, instalasi farmasi, hingga Command Room yang bisa memantau kondisi pasien 24 jam.

Mengenai tenaga kesehatan di RS darurat tersebut, ia mengatakan Pertamedika IHC telah menyiapkan 26 dokter umum, 14 dokter spesialis, 45 perawat, serta tenaga kesehatan dan penunjang medis lainnya.

Sedangkan Menag Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, pengalihan lahan dan bangunan asrama haji Rajabasa Bandar Lampung tersebut menjadi RS darurat Covid-19, menjadi komitmen bersama untuk menanggulangi kasus Covid-19 di Indonesia. Kebutuhan ruang rawat pasien Covid-19 saat ini, kata dia, masih sangat dibutuhkan masyarakat.

Ia mengatakan, saat ini di lingkungan Kemenag RI terdapat 31 asrama haji. Sebanyak 25 diantaranya sudah digunakan untuk membantu penanganan pasine Covid-19. Selain itu, asrama haji juga sudah digunakan untuk RS darurat dan keperluan isolasi mandiri.

“Kolaborasi Kementrian BUMN dan Kemenag, merupakan komitmen untuk mencari soliusi bersama agar pasien dengan gejala berat segera tertangani,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement