REPUBLIKA.CO.ID, EDINBURGH -- Skotlandia mencabut hampir seluruh peraturan pembatasan sosial Covid-19. Hanya kewajiban memakai masker di luar ruangan yang masih diberlakukan.
Langkah ini diumumkan Perdana Menteri Nicola Sturgeon di Parlemen pada 3 Agustus lalu. Tiga pekan yang lalu, Inggris juga mencabut banyak peraturan pembatasan sosial.
Mulai Senin (9/8) Skotlandia tidak lagi mewajibkan jaga jarak, membatasi jumlah orang yang dapat hadiri di sebuah pertemuan, dan membuka kembali semua tempat publik di seluruh negeri. Namun memakai masker masih diwajibkan di sejumlah tempat publik seperti transportasi massal.
Anadolu Agency melaporkan berdasarkan pedoman pemerintah Skotlandia kebijakan itu mungkin akan tetap diberlakukan hingga 2022. Di stasiun radio BBC, Menteri Kesehatan Skotlandia Humza Yousaf memperingatkan angka kasus infeksi mungkin melonjak karena interaksi masyarakat semakin banyak.
Yousaf menekankan pandemi belum selesai, tapi ia yakin Skotlandia tidak perlu menerapkan karantina nasional lagi walau ia tidak bisa menjamin hal itu. "Saya tidak bisa memberikan jaminan kuat mengenai hal itu di masa depan," katanya.
Pemerintah Skotlandia pada Ahad (8/8) mengumumkan jumlah kasus positif dalam 24 jam bertambah 1.240 kasus. Total kasus infeksi virus corona sejak awal pandemi di negara itu menjadi 354.538.
Skotlandia belum melaporkan kasus kematian baru akibat Covid-19. Dengan demikian jumlah pasien virus corona yang meninggal dunia di negara itu masih 7.992 orang.
Hingga Sabtu lalu sekitar 90 persen warga di atas 18 tahun atau empat juta orang lebih sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Sebanyak 3,32 juta warga Skotlandia sudah menerima dosis kedua.