REPUBLIKA.CO.ID, Lionel Messi butuh waktu lebih dari semenit untuk memulai konferensi pers perpisahannya dengan klub Barcelona, pada Ahad (8/8). Ia pun tak kuasa menahan tangis.
"Saya tidak tahu apa saya bisa berbicara," kalimat pertama itu keluar dari mulut Messi, dan saat bersamaan air mata menetes di pipinya.
Messi, yang kini berusia 34 tahun, telah 21 tahun terakhir bersama Barcelona. "Ini tak diragukan adalah saat terberat dalam karier saya," kata Messi, menambahkan. Di sela konferensi persnya, Messi sempat mengambil tisu dari istrinya, Antonella Roccuzzo, yang saat itu bersama tiga anaknya duduk di baris depan menyaksikan Messi menghapus air mata dari wajahnya.
"Saya besar di klub ini dan menjadi seorang laki-laki di sini... Saya merasa sangat sedih harus meninggalkan klub yang saya cintai ini. Saya tidak mengharapkan sebelumnya (pergi)," kata Messi, sambil menambahkan bahwa dia dan keluarganya sebelumnya sangat yakin akan tetap bisa di Barcelona.
When Messi cries, we all cry.
Big hug. ❤️ u Leo. pic.twitter.com/wAHhzWrkP3
— FC Barcelona (@FCBarcelona) August 8, 2021
Namun, menurutnya, dia tetap ingin melanjutkan karier dan memenangi gelar apa pun selama masih mampu. Paris Saint-Germain (PSG) adalah klub yang disebut-sebut sebagai tempat Messi selanjutnya berlabuh.
Sebelum kemarin, pemenang enam Ballon d'Or itu beberapa kali menangis pada masa lalu. Seperti saat Barcelona kalah 3-2 dari Chelsea di semifinal Liga Champions pada 2012 atau saat Argentina kalah di final Copa America 2016 dari Chile.
Messi juga menangis saat Andres Iniesta meninggalkan Barca pada 2018. Yang terakhir, tapi kali ini tangis bahagia, yaitu kala Argentina akhirnya bisa menjadi juara Copa America pada bulan lalu setelah mengalahkan Brazil 1-0 di final.
Baik Barca dan Messi sebenarnya menginginkan perpanjangan kontrak. Namun, pihak klub terbentur aturan pembatasan gaji tidak boleh melebihi pendapatan, yang ditetapkan La Liga. Bahkan, setelah Messi setuju gajinya dipotong sampai 50 persen, persentase total gaji pemain Barcelona tetap mencapai 110 persen dari pendapatan klub yang tergerus akibat terdampak pandemi Covid-19.