Senin 09 Aug 2021 17:47 WIB

Facebook Kembangkan Fitur Berdoa Daring

Facebook akan uji coba fitur berdoa daring di AS pada Desember.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nora Azizah
Facebook akan uji coba fitur berdoa daring di AS pada Desember.
Foto: Foxnews
Facebook akan uji coba fitur berdoa daring di AS pada Desember.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO -- Raksasa media sosial Facebook telah meluncurkan fitur permintaan doa. Fitur ini menjadi alat yang digunakan oleh beberapa pemimpin agama sebagai cara mutakhir untuk melibatkan umat beriman secara daring.

Dilansir dari AP, Senin (9/8), grup Facebook yang menggunakan fitur ini akan membuat anggotanya dapat menggunakan untuk menggalang kekuatan doa untuk wawancara kerja yang akan datang, penyakit, dan tantangan pribadi lainnya.  Setelah membuat postingan doa, pengguna lain dapat menekan tombol “Saya berdoa”, merespons dengan “suka”, atau reaksi lainnya, meninggalkan komentar atau mengirim pesan langsung.

Baca Juga

Facebook akan mulai menguji fitur tersebut di Amerika Serikat pada Desember. Langkah ini sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung komunitas agama.

"Selama pandemi Covid-19, kami telah melihat banyak komunitas agama dan spiritualitas menggunakan layanan kami untuk terhubung, jadi kami mulai mengeksplorasi alat baru untuk mendukung mereka," ujar pernyataan yang dikaitkan dengan juru bicara Facebook.

Pendeta Robert Jeffress dari First Baptist Church di Dallas termasuk di antara para pemuka agama yang dengan antusias menyambut fitur doa tersebut. "Meskipun alat apa pun dapat disalahgunakan, saya mendukung upaya apa pun seperti ini yang mendorong orang untuk berpaling kepada satu-satunya Tuhan yang benar di saat kita membutuhkan," katanya.

Sedangkan Imam di komunitas Muslim The Claremont Colleges di California, Adeel Zeb, juga optimis atas tawaran fitur baru itu. "Selama perusahaan-perusahaan ini memulai tindakan pencegahan dan protokol yang tepat untuk memastikan keamanan komunitas yang terpinggirkan secara agama, orang-orang beriman harus ikut mendukung inisiatif penting ini," katanya.

Hanya saja, perusahan media sosial ini telah tersangkut banyak masalah, termasuk penggunaan data pengguna. Facebook menggunakan informasi yang dikumpulkannya dalam berbagai cara melalui kebijakan datanya, termasuk untuk mempersonalisasi iklan. Namun, perusahaan mengatakan pengiklan tidak dapat menggunakan posting doa seseorang untuk menargetkan iklan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement