Selasa 10 Aug 2021 12:24 WIB

OJK Yakin Himpunan Dana Pasar Modal Seperti Sebelum Pandemi

Penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 3 Agustus 2021 tumbuh 99,36 persen (yoy)

Red: Nidia Zuraya
 Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso
Foto: istimewa
Ketua Dewan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis jumlah penghimpunan dana melalui pasar modal pada akhir tahun ini akan mencapai level sebelum pandemi. Jumlah ini akan tercapai seiring dengan meningkatnya minat perusahaan untuk masuk ke bursa serta semakin bertambahnya jumlah investor.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan penghimpunan dana melalui pasar modal hingga 3 Agustus 2021 tumbuh sebesar 99,36 persen (yoy) atau sebesar Rp 117,94 triliun dari 27 emiten baru yang melakukan penawaran umum."Angka ini belum termasuk realisasi IPO perusahaan start-up yaitu Bukalapak yang baru saja efektif per tanggal 6 Agustus 2021. Capaian ini hampir melampaui perolehan tahun 2020 yang sebesar Rp118,7 triliun dan kami yakin dapat kembali mencapai level sebelum pandemi yakni di akhir tahun 2021," ujar Wimboh dalam acara Peringatan 44 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Jakarta, Selasa (10/8).

Berdasarkan catatan OJK, masih terdapat 83 penawaran umum dalam proses (pipeline) senilai total Rp52,56 triliun dengan 40 penawaran umum, di antaranya akan dilakukan melalui mekanisme penawaran umum perdana saham (IPO). Ke depan, lanjut Wimboh, OJK akan terus berupaya meningkatkan basis suplai antara lain dengan mengakomodir calon emiten dari new economy atau start-up untuk meramaikan perdagangan saham di BEI.

"Antusiasme dan optimisme penghimpunan dana melalui pasar modal yang terjaga ini diharapkan dapat menjadikan pasar modal sebagai motor penggerak pemulihan ekonomi nasional. Hal ini sejalan dengan tema peringatan ulang tahun pasar modal kali ini yaitu sinergi pasar modal bagi pemulihan ekonomi," kata Wimboh.