Rabu 11 Aug 2021 07:49 WIB

Arkeolog Temukan Fosil Anak Singa Berusia 28 Ribu Tahun

Fosil anak singa ini utuh dan terawetkan sangat baik.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemburu menemukan fosil singa berusia 28 ribu tahun lalu.
Foto: Love Dalén/Center for Palaeogenetics/Twitter
Pemburu menemukan fosil singa berusia 28 ribu tahun lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, YAKUTSK -- Pada tahun 2018 pemburu gading mamut di Siberia, Pavel Efimov membuat penemuan mengejutkan. Dia menemukan sesuatu yang menarik pada kedalaman tujuh meter di bawah tanah di terowongan beku jauh di Arktik Siberia.

Dia kemudian menghubungi para peneliti di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Siberia di Yakutsk. Sebuah tim dikerahkan ke lokasi di Belaya Gora, di tepi Sungai Indigirka.

Baca Juga

Apa yang mereka temukan di sana adalah salah satu hewan Zaman Es yang terawetkan. Hewan itu adalah anak singa gua berusia 28 ribu tahun. Fosil itu meringkuk di bawah lapisan es dengan gigi, kulit, cakar, dan bahkan kumisnya masih utuh.

Anak singa itu, yang oleh ilmuwan Dr Valery Plotnikov dan rekan-rekannya awalnya dijuluki Spartak, ditemukan hanya 15 meter dari anak singa gua lain, Boris, yang ditemukan penduduk setempat tahun sebelumnya.

Kedua anak singa ini awalnya dianggap sebagai saudara kandung. Tetapi studi besar mengenai keduanya menyimpulkan bahwa mereka hidup lebih dari 15 ribu tahun terpisah. Penanggalan karbon menempatkan Boris pada 43.448 tahun.  CT scan dan tes genetik juga menentukan yang lebih muda dari keduanya adalah betina. Hewan itu pun memiliki nama baru yakni Sparta. 

Singa gua telah punah selama sekitar 14 ribu tahun. Tim yang kemudian pergi untuk meliput penggalian, yang terdiri dari ahli paleontologi top dari Rusia, Swedia, Jepang, AS dan Inggris, hampir tidak bisa mempercayai mata mereka.

"Itu benar-benar menakjubkan. Kamu tahu kamu mungkin menemukan sesuatu, tapi ini sepertinya baru mati dua hari yang lalu," kata Love Dalén, seorang profesor genetika evolusioner di Pusat Paleogenetika di Stockholm, dilansir di Euronews, Senin (9/8). 

Bagian dari lapisan es telah mencair di sekitar Sparta. Tim harus sangat berhati-hati mengeluarkan spesimen ini dari gua, membersihkan beberapa lumpur sebelum meletakkannya di atas tandu.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement