REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG - Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Bandung, Erick M Athauriq menyakini optimisme menjadi kunci pemulihan sektor perekonomian di tengah pandemi Covid 19. Karena harapan selalu membawa sesuatu ke arah yang lebih baik. "Kuncinya mindset optimisme yang harus kita kembangkan, melalui harapan. Yaitu harapan bahwa ekonomi yang akan pulih dan terus bergerak," ucap Erick usai Rapat Koordinasi TPID secara hybrid di Balai Kota Bandung, dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (13/8).
Saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah merelaksasi atau melonggarkan sektor ekonomi. Mulai dari pelaku UMKM hingga dibukanya mal. "Optimisme terus kita bangun, termasuk dalam program vaksinasi, 3M dan 3T, kemudian edukasi di lapangan," tuturnya. Menurut Erick, pemulihan ekonomi hanya akan terjadi jika protokol kesehatan dijalankan dengan optimal. Begitupun dengan program vaksinasi yang terus berjalan. Karena itu Erick mengajak masyarakat Kota Bandung untuk terus berkomitmen untuk memutus mata rantai Covid-19. "Mari warga Kota Bandung, kita kuatkan komitmen. Mudah-mudahan sektor ekonomi akan semakin membaik dan terkendali," tandasnya.
Ia menyatakan Pemkot Bandung juga terus melakukan koordinasi, konsolidasi, evaluasi dan penjadwalan ulang terhadap kegiatan ekonomi yang sebelumnya tertunda untuk dilaksanakan kembali. Saat ini, untuk menekan angka pengangguran, Pemkot Bandung menbuat lima strategi. Yaitu, memperbaiki sistem ketenagakerjaan New BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application) di laman disnaker.bandung.go.id. Kedua, memfasilitasi pelatihan program kerja baik itu berbasis masyarakat maupun kompetensi. Juga memfasilitasi bursa kerja antara penyedia kerja dengan para pencari kerja.
Mendorong lembaga pendidikan membentuk bursa kerja khusus bekerja sama dengan perusahaan atau industri. Serta mendorong serikat pekerja untuk menjalin hubungan industri yang harmonis dengan pengusaha untuk menghindari PHK.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Bandung sekaligus Wakil Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Kota Bandung, Iwa Gartiwa juga mengaku terus mengupayakan yang terbaik untk pemulihan ekonomi di Kota Bandung. "Hari ini kami menggelar kegiatan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan pengendalian dan distribusi perekonomian makro dalam masa Pandemi Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Kota Bandung. Agar ke depan program yang dibuat benar-benar menyentuh kebutuhan Masyarakat," paparnya.
Iwa mengungkapkan di samping relaksasi dalam bidang ekonomi, Pemkot Bandung juga berupaya merelaksasi bidang lain. "Mudah-mudahan PPKM memberikan hasil yang baik bagi turunnya kasus Covid 19. Sehingga PPKM yang berakhir pada 16 Agustus tidak diperpanjang lagi," ungkapnya.
Sedangkan Ketua Bidang II Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Acuviarta Kartabi mengungkapkan, PPKM yang saat ini berjalan di Kota Bandung, harus sukses dijalankan. "PPKM di Kota Bandung harus sukses agar tidak diperpanjang lagi. Dengan catatan dukungan optimal masyarakat pada protokol kesehatan. Sebab tidak ada pemulihan ekonomi tanpa menurun drastisnya angka Covid 19," katanya. Acuviarta pun berharap pemerintah dapat mengoptimalisasikan bantuan sosial. Bukan hanya untuk warga yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) tapi warga miskin baru saat pandemi Covid 19. "Dengan begitu, saya optimis pemulihan ekonomi di Kota Bandung dapat terwujud," ujarnya.