Jumat 13 Aug 2021 20:43 WIB

Pemerintah Siapkan 80 Program Pengembangan Jabar Selatan

IPM di jabar selatan relatif tertinggal dibandingkan wilayah jabar tengah dan utara.

Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah pekerja memasang bantalan rel baru di jalur perlintasan kereta api di kawasan Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). Satuan Kerja (Satker) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat melaksanakan peningkatan jalur kereta api mulai Stasiun Ciawi, Tasikmalaya hingga Stasiun Banjar sepanjang 42 kilometer untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan perjalanan kereta yang melintas di jalur selatan Jawa
Foto: ANTARA/ADENG BUSTOMI
Sejumlah pekerja memasang bantalan rel baru di jalur perlintasan kereta api di kawasan Awipari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (8/6/2020). Satuan Kerja (Satker) Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat melaksanakan peningkatan jalur kereta api mulai Stasiun Ciawi, Tasikmalaya hingga Stasiun Banjar sepanjang 42 kilometer untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan perjalanan kereta yang melintas di jalur selatan Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah telah menyiapkan sebanyak 80 program untuk pengembangan Kawasan Jawa Barat (Jabar) Selatan senilai Rp 157 triliun dan program yang disiapkan tersebut menggunakan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis sumber daya alam.

Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat Ferry Sofwan Arif berharap konsep pengembangan terpadu menghasilkan spread-effect yang akan memberikan pengaruh positif antarwilayah yang dapat menghasilkan keseimbangan pembangunan wilayah.

"Hal tersebut memanfaatkan potensi dari tiga sektor yang ada di wilayah tersebut, yakni agribisnis, perikanan, dan pariwisata," katanya saat membuka Diskusi Kelompok Terpumpun virtual bertema Pengembangan Wilayah Jawa Barat Selatan.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara Bappeda Jabar, BUMN Center Universitas Padjadjaran, Institut Transportasi Logistik (ITL) Trisakti, dan Kantor Perwakilan BI Jabar.