REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa, ingin persahabatan prajurit TNI AD dengan US Army yang mengikuti Latihan Bersama (Latma) Garuda Shiled ke-15 terus berlanjut.
Dia mengatakan, perbedaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan teknik pertempuran bisa dipelajari, tapi tidak dengan ikatan, kerja sama, dan persaudaraan.
"Saya sangat senang dengan apa yang telah dicapai. Saya ingin persaudaraan dan persahabatan ini terus berlanjut. Prajurit Yonif 600 R/Mdg terus berkomunikasi, saling tukar nomor HP sehingga persahabatan ini terus berlanjut," ungkap Andika dalam keterangan pers, Sabtu (14/8).
Hal itu dia sampaikan ketika melihat langsung pertandingan tarik tambang yang dilakukan prajurit TNI AD dan US Army pada kegiatan sport day and culture day di Yonif 600 R/Modang Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (13/08). Pada kesempatan itu dia melihat adanya kebersamaan dan hubungan yang sangat dekat antara prajurit TNI AD dan US Army.
Andika yang didampingi sang istri melihat secara langsung kegiatan tersebut. Pada kegiatan sport day, ada berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Beberapa di antaranya berupa permainan bakiak, floating carpet, dragon snake, dan tarik tambang.
Kegiatan serupa juga berlangsung dengan penuh keakraban di lapangan Aula Garuda Puslatpur Baturaja, Sumatera Selatan. Setelah melaksanakan senam aerobic, para prajurit TNI AD dan US Army yang selama dua pekan terlibat Latma Garuda Shield ke-15 itu melaksanakan pertandingan berbagai cabang olah raga, seperti bola voli, tenis meja, dan sepak takraw.
Dalam kegiatan tersebut, juga ditampilkan berbagai kesenian daerah yang menjadi ciri khas Indonesia. Tari Daerah Baturaja, tari Kulintang, Rampak Gendang, pencak silat, angklung, dan atraksi bela diri dari prajurit TNI AD dipertunjukkan kepada prajurit-prajurit negara Paman Sam.
Prajurit TNI AD dan US Army yang berlatih bersama di daerah latihan Makalisung, Sulawesi Utara, juga tidak ketinggalan melakukan kegiatan tersebut. Di sana, sport day digelar di lapangan Rindam XIII/Merdeka, Bitung.
Sebelumnya, Latma Garuda Shield ke-15 Tahun 2021, di Puslatpur TNI AD, Batu Raja, Sumatera Selatan, dibuka pada dua pekan lalu. Latihan bersama terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat (AS) itu digelar selama 14 hari.
"Bagi generasi muda yang tergabung dalam latihan ini, semoga melalui Garuda Shield akan membentuk prajurit-prajurit calon pemimpin TNI AD di masa depan yang profesional dan bertaraf internasional," ujar Andika dalam siaran pers, Rabu (4/8).
Latma ini merupakan latihan terbesar sepanjang sejarah kerja sama militer Indonesia dan Amerika Serikat. Latma Garuda Shield ke-15 diselenggarakan mulai tanggal 1 hingga 14 Agustus 2021 di tiga tempat berbeda, yakni Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan, dan Makalisung di Manado.
Sedangkan materi yang dilatihkan meliputi Staff Exercise, Field Training Exercise (FTX), Live Fire Exercise (LFX), Aviation dan Medical Exercise (Medex). Kemudian terdapat dua program latihan yang akan digabungkan, yaitu Joint Combined Exchange Training (JCET), dan Garuda Airborne.
Latihan yang melibatkan 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 US Army itu diharapkan bukan saja dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan prajurit TNI AD dan US Army.
Kepada prajuritnya Andika menekankan, latihan ini adalah latihan terbesar dan pertama kalinya terjun lintas negara yang tidak pernah dialami generasi sebelumnya.
Sementara itu, Commanding General USARPAC, General Charles A Flynn, mengatakan, latihan ini merupakan simbol dari tujuan yang lebih besar dari kerja sama militer Indonesia dan AS di masa depan. Selain itu, Flynn menyampaikan, dia sangat terkesan dengan profesionalisme prajurit TNI AD dan sangat berterima kasih atas keramahan yang ditunjukkan.
Ronggo Astungkoro