Senin 21 Apr 2025 16:31 WIB

Kehadiran TNI di Sejumlah Kampus Jadi Polemik, Mensesneg akan Lakukan Penelusuran

"Nanti saya cek dululah itu teman-teman TNI ke sana dalam rangka ngapain."

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Foto: Republika.co.id
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan fenomena kehadiran personel TNI di sejumlah kampus, seperti di UIN Walisongo dan Universitas Indonesia (UI), yang belakangan disorot publik. Dalam perbincangannya bersama wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan akan menelusuri lebih lanjut maksud dan konteks dari kunjungan TNI tersebut.

“Ya, coba dilihat konteksnyalah. Nanti saya cek dululah itu teman-teman TNI ke sana dalam rangka ngapain,” ujar Prasetyo saat dimintai tanggapan oleh wartawan, Senin (21/4/2025).

Baca Juga

Saat ditanya lebih lanjut mengenai bentuk kehadiran TNI yang disebut-sebut muncul tiba-tiba dalam sebuah diskusi kampus, Prasetyo kembali menekankan pentingnya memahami terlebih dahulu situasi dan tujuan kehadiran tersebut sebelum publik menarik kesimpulan. Pernyataan ini disampaikan Prasetyo di tengah meningkatnya perhatian publik terhadap keterlibatan aparat keamanan di ruang akademik, yang dinilai dapat mengganggu kebebasan berpikir dan berdiskusi di lingkungan kampus.

Sejak disahkannya revisi UU TNI pada Maret 2025, kehadiran TNI di lingkungan kampus terjadi berulang kali dan menjadi sorotan, di antaranya kehadiran anggota TNI di diskusi bertema kebebasan akademik di UIN Walisongo pada 14 April 2024 yang menimbulkan kekhawatiran, sebab aparat menanyakan identitas panitia secara rinci.

Terbaru, Komandan Kodim Depok mendatangi kegiatan mahasiswa di Universitas Indonesia pada 16 April 2025. Ia mengklaim diundang oleh pihak kampus dan berdialog secara santai dengan mahasiswa hingga larut malam.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement