Pendiri Virgin Galactic, Sir Richard Branson, menjual hampir 300 juta dolar AS (Rp 4,3 triliun) saham di perusahaan pariwisata luar angkasanya. Ini karena ia harus mendanai usaha lain yang terpukul keras oleh pandemi.
Melalui perusahaan investasinya, Virgin Investments, Branson membuang lebih dari 10,4 juta saham di Virgin Galactic atau sekitar 4 persen selama tiga hari pekan ini dengan total hasil di bawah 300 juta dolar AS, menurut pengajuan dengan Securities and Exchange Commission (SEC).
Dilansir dari New York Post di Jakarta, Senin (16/8) saham Virgin Galactic pun terakhir terlihat di perdagangkan 2 persen lebih rendah di tengah berita penjualan.
Baca Juga: Richard Branson Buka Penjualan Tiket ke Luar Angkasa, Harganya Rp6,4 M! Minat?
Ini ketiga kalinya Branson menjual saham Virgin Galactic sejak go public melalui merger dengan SPAC pada tahun 2019.
Dia menjual hampir setengah miliar dolar saham di perusahaan itu pada Mei tahun lalu ketika pandemi menghantam usaha lainnya, seperti pelayaran, maskapai penerbangan, dan hotel. Branson kemudian menjual lagi senilai 150 juta dolar AS saham Virgin Galactic pada bulan April.
Penjualan saham terbaru ini terjadi hanya satu bulan setelah Branson menjadi miliarder pertama yang terbang ke luar angkasa.
Virgin Investments milik Branson masih menjadi salah satu pemegang saham terbesar dari perusahaan pariwisata luar angkasa dengan saham sekitar 18 persen, atau 46,3 juta saham senilai sekitar 1,2 miliar dolar AS (Rp17,2 triliun) pada harga penutupan terakhir saham.
Seorang perwakilan Virgin Group mengungkapkan, perusahaan induk Branson berniat menggunakan hasil bersih dari penjualan ini untuk mendukung portofolio bisnis liburan, dan perjalanan global yang terus terpengaruh oleh dampak pandemi Covid-19.
"Virgin Group terus menjadi pemegang saham tunggal terbesar di Virgin Galactic," tambah pernyataan itu.
Sebelumnya, Ketua Virgin Galactic Chamath Palihapitiya menjual seluruh saham pribadinya di perusahaan dengan harga sekitar USD213 juta (Rp3 triliun) pada bulan Maret.