REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor meluncurkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) Pancakarsa untuk tenaga pendidik non-PNS dan pelaku pembangunan. Peluncuran kartu bertujuan untuk memudahkan penyaluran dan pemberian insentif kepada mereka yang berhak.
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin menjelaskan, pemberian kartu Pancakarsa merupakan bentuk perhatian Pemkab Bogor bagi para tenaga pendidik dan pelaku pembangunan. Dia menyebutkan, para penerima kartu berasal dari kalangan guru non-PNS.
Termasuk juga guru PAUD, SD, SMP, RT/RW, inmas, guru ngaji, amil, hingga perangkat desa. "Harapannya ini dapat meningkatkan kinerja dan pelayanan terbaik untuk masyarakat Kabupaten Bogor. Pemberian insentif pada masa pandemi ini mereka semua terdampak," kata Ade di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/8).
Dia menuturkan, secara bertahap kartu ATM akan diberikan kepada 6.250 guru PAUD, dengan alokasi masing-masing menerima Rp 2,4 juta per tahun. Selanjutnya, kartu Pancakarsa juga diberikan untuk SD, SMP, RT/RW, linmas, guru ngaji, amil, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), hingga perangkat desa.
Menurut Ade, Pemkab Bogor bekerja sama dengan Bank BJB untuk dapat mengaktifkan ATM Pancakarsa. Selama kemampuan keuangan daerah memenuhi, sambung dia, program pemberian insentif terhadap mereka yang sangat berperan dalam membantu masyarakat terus digalakkan.
"Mudah-mudahan keuangan Pemkab Bogor bisa terus memenuhi setiap tahunnya. Dengan kartu Pancakarsa ini juga kita berupaya untuk mengubah pemberian insentif secara cashless, tersistem, dan by data," ujarnya.