Kamis 19 Aug 2021 15:38 WIB

DKI Buat Program Bantuan Anak Yatim Piatu karena Covid-19

Dinsos dan Dinkes DKI masih mendata jumlah anak yatim piatu akibat pandemi Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Foto: Meiliza Laveda
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan membuat program bantuan kepada anak-anak jadi yatim piatu, karena orang tuanya meninggal dunia akibat positif Covid-19.

"Kita akan carikan program dan bantuan bagi anak-anak yang menjadi yatim, apalagi yatim piatu karena (orang tua) meninggal karena Covid," kata Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria Riza saat melakukan penyerahan bantuan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (19/8).

Riza menjelaskan, Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta masih melakukan pendataan jumlah anak yang menjadi yatim piatu akibat pandemi Covid-19. Pada tahap awal, Riza menyerahkan, bantuan kepada 200 anak yatim piatu di Jalan Mardani Raya RT 02, RW 10, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.

"Saya berkesempatan hadir dalam kegiatan bantuan pada anak yatim yang ditinggalkan orang tuanya, sementara ini 200 (anak) diberikan dari Gerinda," kata Riza.

Dia berharap, pihak lainnya dapat turut membantu perekonomian anak-anak, khususnya di DKI Jakarta yang menjadi yatim piatu karena pandemi Covid-19. Selain itu, ia juga mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan, baik BUMD, BUMN, TNI-Polri, komunitas hingga perusahaan swasta yang membantu program vaksinasi nasional sehingga cakupan vaksin untuk warga di DKI melampaui target.

Saat ini, setidaknya ada 9,2 juta warga baik warga DKI maupun warga ber-KTP non DKI yang mendapat vaksin. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang selama ini membantu sehingga Jakarta sudah melampaui dari target 8,8 juta, sekarang sudah 9,2 juta lebih," kata Riza.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement