Jumat 20 Aug 2021 19:04 WIB

Makna Umur yang Diberkahi Menurut Syekh Ibnu Athaillah

Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan makna umur yang diberkahi Allah SWT

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan makna umur yang diberkahi Allah SWT. Ilustrasi umur untuk ibadah
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Syekh Ibnu Athaillah menjelaskan makna umur yang diberkahi Allah SWT. Ilustrasi umur untuk ibadah

REPUBLIKA.CO.ID, —Umat Islam biasanya kerap berdoa barakallah fii umrik, yang artinya adalah ”Semoga Allah memberkahi usiamu saat ini”. Jika doa ini dikabulkan Allah SWT, maka umat Islam akan diberikan anugerah yang luar biasa. 

Seorang ulama besar kelahiran Mesir, Ibnu Athaillah As Sakandari telah menjelaskan tentang umur yang diberkahi dan keutamaannya dalam kitabnya yang berjudul Al-Hikam. Ibnu Athaillah mengungkapkan:  

Baca Juga

من بورك له في عمره أدرك في يسير من الزمن من منن الله تعالى ملا يدخل تحت دوائر العبارة ولا تلحقه الإشارة

"Siapa yang usianya diberkahi maka dalam waktu singkat, ia mendapat anugerah Allah yang tak bisa diungkap dengan kata-kata dan tidak bisa dijangkau dengan isyarat."

Dalam syarahnya di buku al-Hikam terbitan TuRos, Syekh Abdullah Asy Syarqawi menjelaskan maksud hikmah yang disampaikan Ibnu Athaillah tersebut. 

Menurut dia, siapa yang ingin Allah berkati usianya, Dia akan memberinya kedekatan dengan-Nya sehingga dengan mudah dan dalam waktu singkat, ia akan mendapatkan anugerah Allah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan tak bisa dijangkau dengan isyarat. 

Menurut Syekh Abdullah, jika Allah ingin memberkati umur seorang wali-Nya, Dia akan memberikan kecerdasan dan kewaspadaan tinggi (kesadaran), sehingga ia terdorong untuk selalu menggunakan waktunya dengan baik.  

Dengan begitu, ia akan tergerak untuk selalu melakukan amal-amal saleh setiap saat. Dalam waktu singkat, ia pun akan mendapatkan karunia Allah yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata dan isyarat karena anugerah itu terlampau banyak dan mulia baginya.  

Syekh Abdullah menuturkan, ungkapan dan isyarat tak mampu melukiskannya, mengingat betapa berlimpah dan jernihnya anugerah itu. 

Dalam satu bulan misalnya, ia akan meraih kedudukan tinggi yang tak pernah dialam seseorang dalam seribu bulan. Seperti halnya orang yang mendapatkan anugerah malam lailatul qadar. "Itu lebih baik baginya daripada beramal selama seribu bulan," jelas Syekh Abdullah. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement