REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Pusat Hidro-oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal), Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, mengatakan hadirnya KRI Pollux-935 dapat mempertajam kemampuan TNI AL dalam tugas pemetaan laut atau hidro-oseanografi di wilayah perairan teritorial Indonesia.
"Kehadiran KRI Pollux-935 diharapkan mampu menambah semangat serta menajamkan kemampuan TNI AL dalam melaksanakan tugas-tugas survei dan pemetaan laut," kata Laksdya Agung Prasetiawan dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/8).
Mantan Asisten Operasi (Asops) Koarmabar itu juga menyebut KRI Pollux akan semakin memperkuat unsur kapal survei di lingkungan Pushidrosal. Sebelumnya, Laksdya Agung secara resmi telah menyambut kedatangan KRI Pollux-935 di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (14/8).
Kapal tersebut menjadi bagian dari alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI AL yang bertugas di bawah pembinaan Pushidrosal sebagai sebagai unsur Bantu Hidro-oseanografi (BHO). Mayor Laut (P) Tomy Ronaldy didapuk menjadi komandan kapal hidrografi multiguna tipe 40 meter yang memiliki spesifikasi panjang 45,50 meter, lebar 7,90 meter, tinggi 4,25 meter dan draft 2,20 meter dengan bobot 220 ton tersebut.
KRI Pollux-935 memiliki kecepatan maksimal 27 knots dan kecepatan jelajah 20 knots. Selain itu, kapal itu juga dipersenjatai meriam 30 mm, meriam 12,7 mm, dan mampu mengangkut 37 anak buah kapal (ABK), serta dilengkapi dengan berbagai sensor untuk kepentingan survei hidrografi.
Pada hari Kamis (5/8), kapal produksi PT Karimun Anugrah Sejati (KAS) itu telah diserahkan kepada TNI AL serta secara resmi diterima oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono di Batam, Kepulauan Riau.
"Tunjukkan kepada bangsa lain bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri sambil terus mengejar ketertinggalan selama ini. Bangsa Indonesia harus menjadi kompetitif dan mampu bersaing di tataran internasional, termasuk dalam industri perkapalan," ujar Laksamana Yudo.