REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Kylian Mbappe masih menjadi sorotan media massa Eropa. Rumor yang menyebut pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu bakal hengkang terus berembus lantaran sang pemain masih enggan menandatangani kontrak baru bersama Les Parisiens.

Laman Marca pada Jumat (20/8) mengeklaim Mbappe sudah tak tahan ingin mencicipi gilang-gemilang pentas La Liga Spanyol bersama Real Madrid. Hal itu pula yang dianggap menjadi salah satu alasan striker berusia 22 tahun itu belum mau meneken proposal perpanjangan masa kerja yang ditawarkan PSG.

Drama transfer yang menyeret nama Mbappe pun disandingkan seperti kisah kepindahan Zinadine Zidane dari Juventus dan David Beckham dari Manchester United (MU). Publik kala itu pada awalnya menganggap isu tentang Zidane dan Beckham hanya kabar burung belaka. Tapi siapa sangka, hal itu benar-benar terjadi dan Real Madrid menyandang julukan Los Galacticos karena dipenuhi pemain bintang.

Presiden Real Madrid, Florentino Perez, meyakinkan publik agar tetap tenang menyikapi rumor transfer Mbappe. Sikap santai Perez dipercaya berasal dari lancarnya komunikasi dengan Emir Qatar yang sekaligus pemilik PSG, Tamim Bin Hamad Al-Thani.

PSG mungkin belum memasukkan Mbappe ke daftar penjualan pemain dengan harga berapapun. Namun, dengan kedekatan Al-Thani dan Perez plus keinginan Mbappe berseragam Real Madrid, proses kepindahan itu bisa saja terealisasi.

Belum jelas banderol yang dipasang PSG untuk Mbappe. Seperti dilansir laman Transfermarkt, valuasi Mbappe kini berada di angka 160 juta euro. Dengan sisa kontrak hanya 10 bulan di PSG, bukan tak mungkin nilai transfernya bisa lebih dinamis.

Jika ingin mendulang uang, PSG mau tak mau harus mengikat Mbappe dengan kontrak berdurasi panjang terlebih dahulu plus klausul pelepasan dengan mahar tinggi. Karena jika tidak, bukan tak mungkin mantan striker AS Monaco itu bisa pergi dengan status free transfer.

Ikuti Whatsapp Channel Republika