Sabtu 21 Aug 2021 09:06 WIB

Disparbud Jabar Susun Strategi Bangkitkan Pariwisata

Ada lima pilar pemulihan pariwisata di Jawa Barat yang masuk dalam strategi.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Vaksinasi Covid-19 industri pariwisata.
Foto: Istimewa
Vaksinasi Covid-19 industri pariwisata.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Destinasi wisata di Jabar saat ini masih belum bisa beroperasi secara maksimal di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Namun, begitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat sudah menyusun serta menjalankan strategi untuk kesiapan adaptasi para pelaku industri di tengah upaya pemulihan industri pariwisata.

Saat ini, kebijakan PPKM tersebut diputuskan diperpanjang hingga 23 Agustus. Bedanya, ada sejumlah relaksasi untuk kegiatan ekonomi, termasuk bagi industri pariwisata, contohnya cafe dan restoran sudah boleh membuka layanan dine in dengan sejumlah aturan yang ketat. 

Namun, kebijakan ini belum berlaku bagi pembukaan tempat wisata. Karena, setiap pemerintah daerah memiliki kebijakan masing-masing. Ada yang memperbolehkan, ada pula yang memilih untuk menundanya.

Menurut Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik, pilihan dari setiap pemerintah daerah harus disikapi dengan bijak oleh semua pihak. Karena, setiap keputusan itu pasti mempertimbangkan sektor kesehatan. Tapi setidaknya, relaksasi untuk beberapa sektor ekonomi menjadi sinyalemen positif bahwa penanganan pandemi sudah di jalur yang baik.