REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tipu daya iblis terhadap manusia bermacam-macam, tak terkecuali pada ahli hadits. Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, ada sebagian orang yang menghabiskan usianya untuk mendengar hadits Nabi, melakukan perjalanan jauh dalam rangka mencari hadits, mengumpulkan jalur-jalur periwayatannya yang amat banyak, mencari sanad-sanadnya yang tinggi dan matan-matannya yang asing.
Mereka ada dua macam. Pertama, mereka yang hendak menjaga syariat Islam dengan mengetahui antara hadits shahih dan hadits dhaif.
Sesuai tujuan itu, mereka patut mendapat pujian. Tapi, iblis kadang menalbiskan tujuan mereka ini. Iblis menjadikan mereka sangat sibuk dengan aktivitas itu sehingga lalai mengerjakan sesuatu yang hukumnya fardhu ain, yaitu mengetahui apa yang wajib atas mereka, bersungguh-sungguh dalam melakukan kewajiban itu, dan memahami ilmu yang terkandung dalam hadits.
Jika ada yang berkomentar: "Hal ini telah dilakukan oleh banyak ulama Salaf, sebut saja Yahya bin Ma'in, Ibnul Madini, al-Bukhari, dan Muslim!"
Tanggapannya, ulama-ulama itu sudah menghimpun dua hal dalam diri masing-masing, yaitu pertama, mengetahui serta memahami berbagai perkara agama yang memang penting. Kedua, mengetahui hadits yang mereka cari.
Baca juga : Perempuan Rohingnya Bersaksi di Pengadlan Kriminal Argentina