Senin 23 Aug 2021 20:33 WIB

Produsen Robot Industri China Genjot Produksi

Peningkatan produksi robot pun untuk efisiensi produksi dan kemajuan teknologi.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Robot industri (ilustrasi). Robot industri China mulai bersaing di pasar dengan harga yang 30 persen lebih murah.
Robot industri (ilustrasi). Robot industri China mulai bersaing di pasar dengan harga yang 30 persen lebih murah.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Produsen robot industri di China tengah menggenjot produksi mereka agar dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Sebuah perusahaan riset, MIR, menyebut, ada sejumlah perusahaan lokal China yang tengah meningkatkan produksi robot industri. Salah satunya adalah Nanjing Estun Automation yang merupakan salah satu pemain top China di untuk produksi robot industri di pasar domestik China.

Baca Juga

Perusahaan yang didirikan pada 1993 ini telah memperoleh teknologi mutakhir melalui pembelian setidaknya lima perusahaan barat sejak 2016, termasuk dari Italia, AS, dan Jerman. Belanja itu telah melipatgandakan pendapatan selama lima tahun menjadi 2,5 miliar yuan untuk tahun 2020.

Akuisisi tersebut membantu Estun tumbuh menjadi peringkat kedelapan di pasar robot industri China, dan satu-satunya pemain domestik di 10 besar, menurut perusahaan riset MIR seperti dilansir Nikkei Asia, Senin (23/8). Estun tidak sendirian dalam meningkatkan kapasitas. Setidaknya tujuh perusahaan telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan fasilitas sepanjang tahun ini.

Seperti Siasun Robot & Automation yang membeli sebuah perusahaan Korea Selatan pada 2018 disebut akan menghabiskan sekitar 222 juta dolar AS untuk pabrik baru di antara langkah-langkah lainnya. Efort Intelligent, yang mengakuisisi empat rekan luar negeri pada 2019, akan menyelesaikan pabrik pada akhir 2023.

Dorongan untuk meningkatkan produksi datang pada saat pasar robot China berkembang pesat. Robot industri ini sangat penting untuk inisiatif Made-in-China 2025, yang bertujuan untuk mengubah negara itu menjadi pembangkit tenaga listrik manufaktur berteknologi tinggi.

Tujuannya bukan hanya untuk meningkatkan kapasitas produksi, tetapi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan memacu kemajuan teknologi. Melihat robot industri sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas dan presisi di lantai pabrik, Pemerintah China telah menawarkan subsidi yang besar untuk memajukan penelitian dan pengembangan.

Bertekad untuk menjaga pangsa pasarnya, ABB juga membangun pabrik robot di China. Menurut perkiraan MIR, penjualan robot industri di China meningkat dua kali lipat antara 2016 dan 2020 dan berada di jalur yang tepat untuk melonjak 48 persen dalam lima tahun hingga 2025.

"Tetapi pembuat robot China tidak mendapat banyak manfaat dari pertumbuhan pasar, terhitung hanya 29,2 persen pada tahun 2020. Pangsa mereka akan meningkat tidak lebih dari sekitar 39 persen pada tahun 2025," demikian prediksi MIR.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement