Selasa 24 Aug 2021 13:22 WIB

Ibu Hamil di Lampung Mulai Divaksin

Ibu hamil terpapar Covid-19 lebih buruk kondisinya tiga kali lipat dari pasien biasa.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang ibu hamil mendapatkan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Belleza Bandar Lampung, Lampung Selasa (24/8/2021). Rumah Sakit Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac bagi ibu hamil guna mengejar target program vaksinasi nasional.
Foto: ANTARA/Ardiansyah
Seorang ibu hamil mendapatkan vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Belleza Bandar Lampung, Lampung Selasa (24/8/2021). Rumah Sakit Belleza memberikan 200 dosis vaksin jenis Sinovac bagi ibu hamil guna mengejar target program vaksinasi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah lima kelompok sasaran vaksin, giliran ibu hamil (bumil) mulai divaksin Covid-19 di Bandar Lampung, Selasa (24/8). Bumil yang dapat divaksin dengan usia kandungan trisemester kedua kehamilan atau masa kehamilan 13 pekan.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung menyaksikan penyuntikan dosis pertama dalam program vaksinasi Covid-10 dengan sasaran bumil di Lampung. Kegiatan berlangsung di Rumah Sakit Belleza, Kedaton, Kota Bandar Lampung. Arinal mengatakan, program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran bumil untuk mencegah penyebaran Covid-19, menurunkan tingkat kesakitan dan kematian bumi akibat Covid-19. Selain itu, ia mengatakan program vaksinasi kepada bumi untuk meningkatkan imunitas (herd immunity) bumil.

Baca Juga

“Vaksin untuk ibu hamil untuk kekebalan imunitas, agar angka kesakitan dan kematian ibu hami menurun,” kata Arinal Djunaidi seusai menyaksikan penyuntikkan perdana vaksin Covid-19 kepada bumil, Selasa (24/8).

Mantan Sekdaprov Lampung tersebut mengatakan, berdasarkan data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) terdapat angka 20 persen kasus kematian yang dialami bumil dalam 17 bulan terakhir, lantaran terinfeksi Covid-19. Data tersebut menunjukkan ada peningkatan tiga kali lipat kasus kematian bumil terinfeksi Covid-19 pada Juli 2021. Sedangkan kasus kematian bumil di Provinsi Lampung sudah mencapai 38 kasus hingga Juli 2021.

Arinal berharap program vaksinasi Covid-19 dengan sasaran bumil di wilayah Lampung terus digencarkan untuk menurunkan risiko kematian bumil. “Vaksinasi ibu hamil tidak boleh berhenti,” kata Arinal yang pernah menjabat kepala Dinas Kehutanan Lampung.

Ketua POGI Lampung dr Marzuqi mengatakan, bumil terpapar Covid-19 lebih buruk kondisinya tiga kali lipat dibandingkan dengan pasien biasa. Untuk itu, penanganan dan perawatan bumil yang terinfeksi Covid-19 lebih ditingkatkan, dengan perawatan ICU.

Menurut dia, kondisi terburuk bumil yang terpapar Covid-19 membutuhkan inkubasi khusus. Hal ini penting, untuk mengatasi terjadinya perburukan kondisi tubuh pasien bumil yang mengancam keselamatan dirinya.

Dia menekankan program vaksinasi Covid-19 untuk bumil dinilai aman dan tidak berbahaya. Bahkan, vaksinasi kepada bumil lebih meningkatkan daya imunitasnya apabila terpapar Covid-19. “Vaksinasi ibu hamil menjadi penting untuk antibody si ibu dan bayinya,” kata Marzuqi.

Mengenai kondisi stok vaksin di Lampung, Kepala Dinkes Lampung dr Reihana mengatakan, akan mengajukan kembali kepada Kementrian Kesehatan terhadap kebutuhan vaksin di Lampung. “Kita minta kembali, karena sasaran (vaksinasi) kita enam juta jiwa,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement