REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir akan membuka penyeberangan Rafah di perbatasannya dengan Jalur Gaza. Perlintasan Rafah dengan Gaza hanya akan dibuka satu arah selama tiga hari, mulai Kamis (26/8) hingga Sabtu (28/8).
Menurut sumber keamanan, perbatasan tersebut dibuka untuk memungkinkan warga Palestina yang terdampar kembali ke daerah kantong pantai kecil. Selain itu, dibukanya perbatasan tersebut memungkinkan bantuan masuk ke Gaza.
"Barang dan bantuan Mesir juga akan diizinkan masuk ke Jalur Gaza," kata sumber tersebut dilansir dari Al Arabiya, Kamis (26/8).
Sebelumnya, Mesir telah menutup perlintasan Rafah di perbatasannya dengan Jalur Gaza pada Senin (23/8) karena alasan keamanan. Penutupan akan berlangsung sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Menurut sumber keamanan, penutupan dilakukan menyusul eskalasi permusuhan antara Israel dan Hamas. Pada Sabtu (21/8) lalu, pesawat tempur Israel kembali menyerang Gaza.
Perlintasan perbatasan Rafah adalah satu-satunya titik perlintasan antara Mesir dan Jalur Gaza. Titik ini juga diakui dalam perjanjian damai Israel-Mesir pada 1979.
Selain titik itu, tidak ada lagi akses masuk menuju Palestina karena telah diblokade Israel selama bertahun-tahun untuk mencegah dan membatasi barang masuk yang dapat membantu masyarakat Palestina.