Kamis 26 Aug 2021 16:18 WIB

Orang Tua Nigeria Jual Semua Harta demi Tebusan

Penculikan anak massal marak di Nigeria.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Orang Tua Nigeria Jual Semua Harta demi Tebusan. Anak-anak bermain dan menjual bahan makanan kecil di jalan di kota Jangebe, di mana lebih dari 300 gadis diculik oleh pria bersenjata pada hari Jumat di Sekolah Menengah Pertama Gadis Pemerintah, di negara bagian Zamfara, Nigeria utara Sabtu, 27 Februari 2021. Nigeria polisi dan militer telah memulai operasi gabungan untuk menyelamatkan lebih dari 300 gadis yang diculik dari sekolah asrama, menurut juru bicara polisi.
Foto: AP/Ibrahim Mansur
Orang Tua Nigeria Jual Semua Harta demi Tebusan. Anak-anak bermain dan menjual bahan makanan kecil di jalan di kota Jangebe, di mana lebih dari 300 gadis diculik oleh pria bersenjata pada hari Jumat di Sekolah Menengah Pertama Gadis Pemerintah, di negara bagian Zamfara, Nigeria utara Sabtu, 27 Februari 2021. Nigeria polisi dan militer telah memulai operasi gabungan untuk menyelamatkan lebih dari 300 gadis yang diculik dari sekolah asrama, menurut juru bicara polisi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEGINA -- Setelah orang-orang bersenjata menculik tujuh dari 11 anaknya, Abu Bakar Adam di barat laut Nigeria menjual semua hartanya untuk uang tebusan. Harta berupa mobil dan sebidang tanah hingga semua tabungannya dikumpulkan dengan harapan bisa bertemu anak-anaknya lagi.

Saat hartanya berkumpul, dia mengirim lebih dari Rp 105 juta ke lokasi pertukaran bersama dengan pembayaran dari keluarga lain di kotanya, Tegina. Namun, para penculik justru menangkap salah satu pria yang mengantarkannya, mengambil uang tebusan, dan mengirim kembali permintaan baru untuk lebih banyak uang tunai dan enam sepeda motor.

Baca Juga

"Kami dalam penderitaan. Sejujurnya saya tidak punya apa-apa lagi," kata tukang reparasi ban berusia 40 tahun yang anak-anaknya juga menjadi korban penculikan massal, dilansir di Al Arabiya, Selasa (24/8).

Penculik telah menculik lebih dari 1.000 siswa sejak Desember di barat laut yang miskin. Sekitar 300 anak belum dikembalikan, menurut penghitungan laporan Reuters.

Presiden Muhammadu Buhari telah mengatakan kepada negara-negara bagian untuk tidak membayar apa pun kepada para penculik. Tindakan itu hanya akan mendorong lebih banyak penculikan. Badan-badan keamanan mengatakan mereka sudah menargetkan para bandit dengan aksi militer dan metode lainnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement