Kamis 26 Aug 2021 19:46 WIB

Ketum APPSI Dorong Penguatan Pasar Rakyat

Ekonomi kerakyatan harus dibangun dari hulu hingga ke pusat-pusat pasar.

Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono dan jajarannya memenuhi undangan Watimpres, Kamis (26/8).
Foto: Dok. Appsi
Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono dan jajarannya memenuhi undangan Watimpres, Kamis (26/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum terpilih Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Sudaryono, beserta jajaran menggelar pertemuan dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Jakarta, Kamis (26/8). Sudaryono mengatakan, pertemuan ini digelar dalam rangka membangun komunikasi dengan pemerintah pusat terkait pedagang pasar, ekonomi kerakyatan, dan beragam aktivitas ekonomi lainnya.

"Usai terpilih di Munas kemarin, saya ingin bergerak cepat dengan membangun komunikasi ke banyak pihak. APPSI harus bangun sinerginitas pada semua pihak, mengingat ada banyak problem pasar yang dihadapi para pedagang dan itu jadi persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Sudaryono.

Ia mengatakan, ekonomi kerakyatan harus dibangun dari hulu hingga ke pusat-pusat pasar. Mulai dari petani, pedagang kecil tradisional dan membantu mereka menyediakan inovasi modernisasi perdagangan lainnya.

Menurutnya, APPSI telah mentabulasi beragam permasalah-permasalahan pedagang pasar secara nasional. Mulai dari masalah permodalan, pembangunan, revitalisasi pasar oleh Pemda dan bahkan persoalan-persoalan yang timbul atas dasar penertiban pasar yang dirasa terkadang kurang berpihak pada kepentingan pedagang pasar. 

Ia mengatakan, APPSI mengajak pemerintah pusat dalam hal ini melalui Watimpres untuk bersama-sama melakukan studi mendalam dan mendorong dilakukannya Pilot Project di beberapa pasar dalam menciptakan ekosistem pasar yang pro dan mengutamakan kepentingan pedagang pasar dan kenyamanan pelanggan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement