Jumat 27 Aug 2021 05:25 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Tauhid dan Amal Shaleh

Tauhid membentuk kita menempatkan manusia lain pada posisi kemanusiaannya.

Naskah Khutbah Jumat: Tauhid dan Amal Shaleh
Foto: Republika/Thoudy Badai
Naskah Khutbah Jumat: Tauhid dan Amal Shaleh

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: MiftahulhaqUstadz Madrasah Muallimin Muhmmadiyah Yogyakarta

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرْهُ وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِي اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهدُ أَنْ لاَ إَلَهَ إِلاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ وَلَا رَسُوْلَ بَعْدَهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى رَسُوْلِ اللَّهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلآَهُ. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ.

Baca Juga

Hadirin, Jamaah Jum’at yang berbahagia,

Kita selaku manusia yang hidup di dunia ini pasti mempunyai maksud dan tujuan. Allah swt telah menuntunkan dalam Al Quran bahwa kita manusia dan juga makhluq lain yang bernama jin diciptakan memiliki maksud dan tujuan untuk beribadah kepada-Nya. Firman

“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariat (51):56).

Ibadah dalam pandangan ulama Tauhid adalah meng-Esakan Allah SWT dengan sungguh-sungguh dan merendahkan diri serta menundukkan jiwa setunduk-tunduknya kepada-Nya. Sedangkan ulama lain, mendefinisikan ibadah sebagai ketaatan kepada Allah dengan menjalankan apa yang telah diperintahkan-Nya melalui lisan-lisan para Rasul. Sifat ketundukan dan pengakuan bahwa yang Maha Esa hanyalah Allah, selanjutnya adalah bekal kita sebagai seorang hamba dalam manjalankan tugas ibadah.

Dalam ajaran Islam, prinsip dasar dan hal pertama yang dilakukan adalah bagaimana kita memiliki ketauhidan yang murni. Tauhid adalah upaya pengakuan kita bahwa Allah SwT adalah Tuhan satu-satunya yang kita sembah. Tauhid, yang diwujudkan dalam kalimat talbiyah laa ilaaha illallah, merupakan bentuk deklarasi kemerdekaan diri kita dari segala mahluq dan hanya bersandar dan bergantung pada Dzat yang Maha Pencipta, yaitu Allah SwT.

 

sumber : Suara Muhammadiyah
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement